Mohon tunggu...
moch syahfrudin
moch syahfrudin Mohon Tunggu... Penulis - ID : moch03478 || Email : syahfmoch@gmail.com ||

ID : moch03478 Tinggal di Sebuah desa kecil di Kecamatan Mayong. Kabupaten Jepara. Jawa Tengah. Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kegelisahan Seorang Penyair

8 Januari 2024   10:48 Diperbarui: 8 Januari 2024   11:11 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi, Puisi Moch Syahfrudin

Menyusuri sesak sesak kerumunan angka dan kata

Aku terpontang panting diserbu oleh kerumunan makna

Bagaikan tersiram dikolam bawah air terjun

Semua melekat menyusup ke pori - pori kulitku

Menyusup melalui lubang hidung dan telingaku

Sesekali aku terbatuk untuk membuang makna yang menyakitkan

Semua berdesakan tanpa permisi tanpa kendali

Bagaimana bisa seliar itu

Bagaimana bisa sehebat itu

Bagaimana bisa secantik itu

Bagaimana bisa tampil dengan mengagumkan

Membuat siapapun terpukau dan mematuhinya

Menggoda penggila kekuasaan untuk menggunakannya..

Mereka terus menyesaki tubuh dan hati ini

rasanya isi kepala sudah terlalu penuh. 

Kemana harus kutuangkan semua ini

Tak ada wadah

Tak ada brangkas

Apalagi ruang kosong

Hanya ada buku putih kosong dan satu lusin pena disampingku.

Kubuka buku itu, 

dan kerumunan itu lari berhamburan menggerakkan tangan ini mengambil pena, 

menuliskan semua kata yang tak pernah terfikirkan sebelumnya..

waktu demi waktu, 

semakin asik, semakin asik

Tak terasa pagi sudah berubah menjadi siang yang panas. 

Sulit rasanya berhenti, lalu kupaksakan meletakkan pena.

Aku rasa sudah cukup untuk saat ini.

10 halaman pada dua sisinya, buku ini menjadi tempat tinggal dari semua kata yang berlarian mencari tempat singgah. 

Sudah berkurang rasanya beban dikepala.

Moch Syahfrudin

Jepara, 3 Desember 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun