Mohon tunggu...
moch syahfrudin
moch syahfrudin Mohon Tunggu... Penulis - ID : moch03478 || Email : syahfmoch@gmail.com ||

ID : moch03478 Tinggal di Sebuah desa kecil di Kecamatan Mayong. Kabupaten Jepara. Jawa Tengah. Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Perlukah Bahan Makanan Alternatif Pengganti Bahan Makanan Pokok Beras?

24 Oktober 2023   15:12 Diperbarui: 24 Oktober 2023   15:56 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kita ini hidup di negara dengan kondisi tanah sebagian besar subur dan bisa ditanami padi yang notabene adalah bahan pangan pokok masyarakat indonesia secara umum.

Lalu kenapa seakan akan saat ini tanaman padi tidak bisa menjadi tanaman bahan pokok lagi, apa karena tidak bisa ditanam, atau harga bibit mahal ataukah sulitnya sumber air atau sudah tidak ada lahan pertanian yang subur, atau ramainya pasar eksport beras sehingga kita kehabisan bahan pokok beras di negeri sendiri, sehingga kita harus menggalakkan program tanaman alternatif pengganti tanaman makanan pokok "padi".

Arah pembahasan dari setiap informasi alternatif makanan pokok nampaknya cenderung untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok di negara ini, saya kira alternatif pangan untuk negara asing sehingga kita bisa eksport. ternyata tidak seperti itu.

Menurut apa yang saya pahami, makanan pokok adalah bahan makanan yang dijadikan makanan utama mayoritas masyarakat secara turun temurun dan menjadi kebiasaan untuk dikonsumsi  selain lauk pauk atau camilan. Sedangkan makanan asal kenyang / istilah pengganjal perut dapat berupa lauk pauk maupun camilan yang dikonsumsi tanpa makanan pokok "nasi".

Apakah ada alasan lain, misal harga beras selalu melambung tinggi. Lantas kenapa bisa melambung tinggi? Seandainya ada dan masyarakat sudah terbiasa dengan makanan alternatif pengganti nasi, apakah ada jaminan bahan alternatif pengganti makanan pokok itu harganya tidak akan melambung tinggi ?. Dimana teori prinsip ekonomi akan berlaku, seperti  yang saya ingat saat sekolah SMP yaitu ; jika permintaan barang naik maka harga akan naik, jika permintaan barang menurun "beras" maka harga barang "beras" akan turun.

Lalu apa sebenarnya tujuan sosialisasi pangan alternatif pengganti bahan makanan pokok ?, Bagaimana jika kapasitas tanam padi ditingkatkan ?, Apakah terlalu sulit untuk meningkatkan kapasitas hasil panen padi sehingga harus digalakkan alternatif tanaman penggantinya?. Bagaimana jika hasil panen padi meningkat, bukankah harganya selalu turun drastis dan itu berarti masyarakat tidak ada masalah untuk membelinya dan tetap menjadikannya bahan makanan pokok?. 

Indonesia tahun 90an pernah terkenal sebagai lumbung padi dunia. Entah kenapa lambat laun seolah olah stok beras menurun dan harganya terus melambung tinggi. dan Indonesia sudah tak terkenal sebagai lumbung padi dunia.

Ini baru masalah makanan pokok, apa kita mau eksport saja?

Indonesia banyak sumber alam minyak bumi, gas dan emas. Lalu kenapa harga BBM, gas konsumsi dan emas ikut aturan harga dunia ?. Lalu SDA itu milik siapa ?, Apa kita harus beli hasil panen dari sawah yang kita tanam dan panen sendiri?. Lho bukan sudah bukan sawah kita, ternyata sawah kita diambil alih, apa disewa?. 

Apa harga beras juga ikut aturan harga dunia ?. Sehingga kita kalangkabut mencari solusi bahan makanan alternatif pengganti bahan makanan pokok ?.

Bukan kalangkabut bagaimana meningkatkan hasil panen padi beras hingga bisa eksport.

Mari berkaca dari hasil pertanian kedelai lokal. Bagaimana nasibnya ?, Siapa yang menghidupkan lagi petaninya dan mau membeli hasil panennya dengan harga layak ?. Patut kita apresiasi mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun