Mohon tunggu...
moch syahfrudin
moch syahfrudin Mohon Tunggu... Penulis - ID : moch03478 || Email : syahfmoch@gmail.com ||

ID : moch03478 Tinggal di Sebuah desa kecil di Kecamatan Mayong. Kabupaten Jepara. Jawa Tengah. Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kriptomnesia Apakah Termasuk Pencurian?

12 Oktober 2023   13:24 Diperbarui: 12 Oktober 2023   13:28 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tak sengaja menemukan sebuah artikel di BBC berjudul "Kriptomnesia Sosial" Bagaimana Masyarakat Mencuri Ide. setelah saya membaca dengan seksama, ternyata jika dicocokkan dengan kondisi masyarakat hingga sampai saat ini hal itu memang banyak terjadi, apalagi dalam lingkup kerja / sekumpulan orang banyak dimana ada persaingan unjuk diri didalamnya. bagaimana dengan kesamaan konten di youtube ? atau di kanal medsos ?. Bagaimana di pemerintahan ? gagasan rakyat kecil, artikel - artikel kritikan dan opini yang selanjutnya diserap menjadi ide / gagasan baru oleh pejabat dan melupakan darimana sumbernya / dengan sengaja tak mau menunjukkan darimana sumber ide itu didapatkan. Ini soal reputasi pengakuan gagasan. Ini ide saya, ini gagasan saya.

Termasuk konten ini, jika tak mencantumkan darimana sumbernya ini juga termasuk penyakit psikologi "Kriptomnesia sosial".

lalu apa itu Kriptomnesia.?, Kriptomnesia adalah memori bawah sadar yang lama terlupakan kemudian muncul kembali. Memori bawah sadar itu lama tersimpan tanpa disadari oleh seseorang, dan ketika memori itu muncul kembali, seseorang tersebut menganggap itu adalah ide/ gagasan / hasil pemikirannya sendiri yang menganggap hal itu sebagai inspirasi baru (wikipedia_kriptomnesia).

Apa bedanya dengan Kriptomnesia sosial ?

Kriptomnesia sosial dalam artikel BBC sedikit saya uraikan dengan beda bahasa adalah bentuk perampasan ide yang lebih problematis, menggambarkan kegagalan kita memberikan penghargaan kepada seseorang / kelompok minoritas yang pertama kali memunculkan gagasan tersebut.

Setidaknya penghargaan intelektual ide itu dapat di apresiasikan dalam bentuk berupa mengatakan ; 

"dari buku yang pernah saya baca" , "ucapan yang pernah saya dengar dari si bapak penjual es keliling" , "dari sebuah gagasan diradio yang pernah saya dengar" 

ataupun jika dalam bentuk tulisan setidaknya mencantumkan minimal nama penulisnya.

Pada dua artikel yang saya baca dan saya pahami. 

Kriptomnesia gagasan itu muncul dan ketika dilakukan belum menunjukkan adanya sebuah tanda tanda plagiarisme namun hanya nampak saat sudah dimunculkan / diwujudkan dalam bentuk sesuatu yang dimunculkan berupa karya.

sedangkan Kriptomnesia Sosial adalah secara sadar tahu dan ingat ide yang didapatkan darimana namun terus melakukan apa yang telah diingatkan kembali apa yang pernah didengar dan mengungkapkan kembali / memunculkan karya serupa tanpa menyebutkan darimana ide itu berasal dan mengakui hal itu adalah ide baru darinya.

Namun pada kenyataannya ada satu kasus terjadi dimana musyawarah 3 orang berlangsung. Rekan A, B dan C inisialisai untuk mempermudah deskripsi. Rekan A menanyakan sesuatu kepada rekan B dan C setelah solusi diberikan dari rekan B dan C kepada rekan A. 

Rekan A meyampaikan solusi tersebut kepada Pimpinan, mengajak rekan B dan C untuk menghadap. Rekan A menyampaikan telah mendapatkan gagasan baru yang telah didapatkannya dari saudara L via Telephone (saudara L - adalah orang yang juga dikenal oleh pimpinan rekan A, yang memiliki jabatan tinggi ditempat lain) menurut pengamatan saya, hal ini dilakukan agar apa yang disampaikan rekan A dipercaya sepenuhnya oleh pimpinan. Namun semua yang disampaikan rekan A berisi tentang semua apa yang telah disampaikan oleh rekan B dan C.

dalam kasus diatas mari kita simpulkan apakah kasus tersebut masuk dalam kategori "Kriptomnesia" atau "Kriptomnesia Sosial"

Ketika kita melihat banyak para pakar, orang -orang intelektual, motivator, dan tokoh - tokoh dengan pemikiran cerdas. Ketika mereka menyampaikan sesuatu yang didapatkan dari sumber luar pemikiran mereka. Tak segan mereka menyampaikan darimana sumbernya dengan mengatakan " dari buku yang pernah saya baca", "dari ucapan teman saya", "dari guru saya pernah menyampaikan" dan lain sebagainya. Dimana semua itu adalah sebuah kesadaran untuk memberikan apresiasi secara tidak langsung kepada pemilik gagasan.

Lantas apa masalahnya ?, bagaimana jika sumber gagasan tidak dimunculkan ?

Sebenarnya tidak akan ada masalah apapun ketika sumber itu tidak disebutkan saat gagasan itu telah diutarakan banyak orang. Namun dalam hal tertentu, menurut pendapat saya jika dinilai dari segi etika ilmu hal itu berarti tidak mengakui kemampuan berfikir seseorang dalam menciptakan ide/gagasan baru. 

Dinilai dari segi profesionalitas untuk sebuah langkah mengambil tindakan, menyebutkan sumber gagasan/ ide darimana didapat maka akan memudahkan sebuah langkah ketika terjadi masalah ditengah jalan dengan berkonsultasi kepada pemilik ide yang tentunya lebih paham maksud dari ide/ gagasannya tersebut.

Ketika Kriptomnesia Sosial terjadi secara terus menerus dan ide baru menyebar luas entah itu secara utuh komplit atau sepenggal sepenggal. Semua mengakui miliknya dan semua mengakui memahaminya maka tidak akan bernilainya ilmu,  pola pikir dan cenderung akan menangkal banyak informasi yang seharusnya bermanfaat bagi dirinya namun gagal didapatkan karena sudah merasa tahu dan lebih paham dari apa yang dibaca / didengar / apa yang akan dijelaskan, meskipun pemahamannya hanya sepenggal dari ilmu tersebut.

Seseorang dengan kemampuan berfikir terbatas namun dengan kepercayaan tinggi akan berani tampil menyampaikan ide / gagasan milik orang lain meskipun tidak paham, secara sadar mengakui itu miliknya. Enggan menyampaikan darimana dia dapatkan gagasan itu berasal. Hal itu dilakukan demi sebuah popularitas / ambisi kenaikan jabatan / ingin mendapatkan pengakuan bahwa dirinya cerdas, dan banyak hal yang menyebabkan seseorang melakukan hal tersebut.

Apakah Kriptomnesia merupakan pencurian ide ?, bisa disebut pencurian ide jika ide / gagasan tersebut kemudian disadari pernah didapatkan dan teringat kembali lalu diwujudkan tanpa menyebutkan sumbernya dengan mengakuinya sebagai buah pikirannya sendiri.

Terkadang obrolan obrolan ringan di tempat parkir kemudian dibicarakan lagi ditempat lain hingga akhirnya sampai dikalangan elit, obrolan itu kemudian menjadi tema obrolan menarik di sebuah acara TV atau hanya kebetulan sama, kita tidak tahu. 

Pada akhirnya tema obrolan itu bisa jadi merubah pola sosial, budaya, ekonomi atau bahkan mampu mempengaruhi pola politik. Karena hanya berawal dari obrolan ringan dari tempat parkir berpindah ke tempat lain bisa jadi tidak disebutkan bagaimana obrolan ini terjadi dan siapa yang mengawali obrolan ini yang pada akhirnya sumber awal informasi tidak lagi terdeteksi, dan hal seperti ini apakah termasuk pencurian ide ?, jawabannya adalah iya. B

isa jadi tema pembicaraan menarik, dengan sengaja pihak lain meniadakan sumber awal gagasan tema pembicaraan tersebut yang dipengaruhi oleh banyak alasan untuk melakukannya.

Quote :

Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang digunakan dengan menyebutkan darimana literasinya, 

kejujuran bersikap dan berbicara dalam bermasyarakat dan berbangsa adalah modal utama untuk kemajuan bangsa, 

menghargai ilmu adalah pondasi kekuatan bangsa dan negara.

-moch syahfrudin-

quote diatas berasal dari pengalaman pengamatan yang saya pahami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun