Mohon tunggu...
moch syahfrudin
moch syahfrudin Mohon Tunggu... Penulis - ID : moch03478 || Email : syahfmoch@gmail.com ||

ID : moch03478 Tinggal di Sebuah desa kecil di Kecamatan Mayong. Kabupaten Jepara. Jawa Tengah. Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kriptomnesia Apakah Termasuk Pencurian?

12 Oktober 2023   13:24 Diperbarui: 12 Oktober 2023   13:28 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Namun pada kenyataannya ada satu kasus terjadi dimana musyawarah 3 orang berlangsung. Rekan A, B dan C inisialisai untuk mempermudah deskripsi. Rekan A menanyakan sesuatu kepada rekan B dan C setelah solusi diberikan dari rekan B dan C kepada rekan A. 

Rekan A meyampaikan solusi tersebut kepada Pimpinan, mengajak rekan B dan C untuk menghadap. Rekan A menyampaikan telah mendapatkan gagasan baru yang telah didapatkannya dari saudara L via Telephone (saudara L - adalah orang yang juga dikenal oleh pimpinan rekan A, yang memiliki jabatan tinggi ditempat lain) menurut pengamatan saya, hal ini dilakukan agar apa yang disampaikan rekan A dipercaya sepenuhnya oleh pimpinan. Namun semua yang disampaikan rekan A berisi tentang semua apa yang telah disampaikan oleh rekan B dan C.

dalam kasus diatas mari kita simpulkan apakah kasus tersebut masuk dalam kategori "Kriptomnesia" atau "Kriptomnesia Sosial"

Ketika kita melihat banyak para pakar, orang -orang intelektual, motivator, dan tokoh - tokoh dengan pemikiran cerdas. Ketika mereka menyampaikan sesuatu yang didapatkan dari sumber luar pemikiran mereka. Tak segan mereka menyampaikan darimana sumbernya dengan mengatakan " dari buku yang pernah saya baca", "dari ucapan teman saya", "dari guru saya pernah menyampaikan" dan lain sebagainya. Dimana semua itu adalah sebuah kesadaran untuk memberikan apresiasi secara tidak langsung kepada pemilik gagasan.

Lantas apa masalahnya ?, bagaimana jika sumber gagasan tidak dimunculkan ?

Sebenarnya tidak akan ada masalah apapun ketika sumber itu tidak disebutkan saat gagasan itu telah diutarakan banyak orang. Namun dalam hal tertentu, menurut pendapat saya jika dinilai dari segi etika ilmu hal itu berarti tidak mengakui kemampuan berfikir seseorang dalam menciptakan ide/gagasan baru. 

Dinilai dari segi profesionalitas untuk sebuah langkah mengambil tindakan, menyebutkan sumber gagasan/ ide darimana didapat maka akan memudahkan sebuah langkah ketika terjadi masalah ditengah jalan dengan berkonsultasi kepada pemilik ide yang tentunya lebih paham maksud dari ide/ gagasannya tersebut.

Ketika Kriptomnesia Sosial terjadi secara terus menerus dan ide baru menyebar luas entah itu secara utuh komplit atau sepenggal sepenggal. Semua mengakui miliknya dan semua mengakui memahaminya maka tidak akan bernilainya ilmu,  pola pikir dan cenderung akan menangkal banyak informasi yang seharusnya bermanfaat bagi dirinya namun gagal didapatkan karena sudah merasa tahu dan lebih paham dari apa yang dibaca / didengar / apa yang akan dijelaskan, meskipun pemahamannya hanya sepenggal dari ilmu tersebut.

Seseorang dengan kemampuan berfikir terbatas namun dengan kepercayaan tinggi akan berani tampil menyampaikan ide / gagasan milik orang lain meskipun tidak paham, secara sadar mengakui itu miliknya. Enggan menyampaikan darimana dia dapatkan gagasan itu berasal. Hal itu dilakukan demi sebuah popularitas / ambisi kenaikan jabatan / ingin mendapatkan pengakuan bahwa dirinya cerdas, dan banyak hal yang menyebabkan seseorang melakukan hal tersebut.

Apakah Kriptomnesia merupakan pencurian ide ?, bisa disebut pencurian ide jika ide / gagasan tersebut kemudian disadari pernah didapatkan dan teringat kembali lalu diwujudkan tanpa menyebutkan sumbernya dengan mengakuinya sebagai buah pikirannya sendiri.

Terkadang obrolan obrolan ringan di tempat parkir kemudian dibicarakan lagi ditempat lain hingga akhirnya sampai dikalangan elit, obrolan itu kemudian menjadi tema obrolan menarik di sebuah acara TV atau hanya kebetulan sama, kita tidak tahu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun