Mohon tunggu...
moch syahfrudin
moch syahfrudin Mohon Tunggu... Penulis - ID : moch03478 || Email : syahfmoch@gmail.com ||

ID : moch03478 Tinggal di Sebuah desa kecil di Kecamatan Mayong. Kabupaten Jepara. Jawa Tengah. Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Berambisi Mencalonkan Presiden

2 Oktober 2023   13:54 Diperbarui: 2 Oktober 2023   14:04 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perang menggiring masyarakat untuk berpihak mendukung salah satu calon yang sudah dipilih partai pengusung masih terus berlangsung dari sebelum akan dipilih bahkan sampai sudah terpilih oleh rakyat. Calon - calon yang belum terpilih terus diangkat, diekspos dengan program - programnya. Sampai waktu yang dinanti tiba kembali.

Sebenarnya kenapa kursi kepemimpinan itu diperebutkan ?. Apakah posisi itu bisa untuk menggaet rekan bisnis jangka panjang, apakah posisi itu bisa untuk menghasilkan uang banyak,

apakah posisi itu bisa digunakan untuk membuat Indonesia lebih maju ? "Apa yang ini berarti calon lain tidak mampu ?", Apa yang merasa mampu ini sanggup membuat Indonesia lebih maju dan baik ?, 

Di sector apa saja yang mau digarap, bukankah manusia diciptakan dengan kemampuan keahlian berbeda beda, jika latar belakang seorang pemimpin adalah militer. Maka ia akan cenderung memperkuat pertahanan negara dan menjalankan pola kerja seperti militer yaitu solidaritas kemakmuran bangsa.

Apabila memiliki latar belakang seorang pengusaha akan memiliki pola pikir terstruktur dan semua sudah terencana apa tujuan jangka panjang entah itu untuk pribadi ataupun untuk negara dan bangsa.

Bagaimana jika latar belakangnya adalah seorang politikus, apakah akan dipimpin dengan cara yang serampangan seolah olah dilaksanakan semua tapi hanya pencitraan semata demi mendapat simpati dan pengakuan. Tak perduli hasil untuk bangsa yang penting partai berjaya dan semakin berkuasa.

Opini diatas bisa saja iya bisa saja salah semua, karena semua hanya pengamatan dan realita bisa diketahui hanya saat posisi teratas itu telah dicapai oleh calon yang sudah dipilih partai dan selanjutnya  dipilih rakyat.

Masyarakat terbawa suasana berita yang entah itu juga benar atau tidak, bukti dan data bisa direncanakan dan dibuat. Pilihan hanya tertuju dari nama - nama yang sudah melekat dan didengar di media setiap hari. Jika nama calon terdengar buruk maka peluang dipilih sangat kecil, jika nama calon dimedia begitu baik dan sering muncul maka peluang dipilih rakyat "yang penting nyoblos" peluangnya lebih besar mendapatkan suara.

Bagaimana dengan masyarakat yang sudah paham dengan para calon pilihan partai ?, Masyarakat akan lebih condong dengan pilihan sesuai analisa pribadi masing - masing dengan berbagai pertimbangan. Kemungkinannya bagaimana ?, Sulit ditebak, bisa jadi malah batal milih atau dicoblos semua. Lhaaa duuh..hilang dong suaranya.

Pemilu presiden sudah didepan mata. Kita tak tahu siapa nanti yang akan menjadi presiden, prediksi boleh. Kemenangan bisa dimanipulasi ? Entahlah. Siapapun presidennya dengan cara apapun prosesnya. 

Semua itu bukan hebatnya partai maupun tim suksesnya. Semua adalah kehendak Tuhan, ditunjuk untuk menjalankan skenarionya entah lebih baik atau tidak. Dengan hasil akhir kelak Indonesia akan memiliki pemimpin yang benar - benar memperhatikan masyarakat, bangsa dan negara dengan mulia, melalui proses panjang yang harus dilalui oleh Bangsa ini.

Indonesia selalu akan baik baik saja apapun skenarionya, siapapun pemimpinnya. Pemberitaan kinerja baik dan buruk selama kepemimpinan pasti akan selalu ada, usaha penjegalan kekuasaan akan selalu ada, perlambatan program kerja pemerintah oleh kubu kontra pasti ada. Semua adalah skenario Tuhan. Siapa yang akan menyelesaikannya ?, Tuhan sendiri melalui peran - peran manusia lain. Atau malah justru dibuat semakin rumit. 

Indonesia akan selalu baik baik saja. Mari gunakan hak pilih pada PILPRES 2024. SUKSESKAN PEMILU. Jangan sampai ada putaran ke dua, tiga, empat. Karena semua itu hanya akan menyusahkan semua pihak dan menghabiskan anggaran yang seharusnya tidak terjadi. Daripada digunakan untuk anggaran putaran kedua dan selanjutnya, lebih baik digunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun