Tepat pada bulan November 2007 saya berangkat Pare, Kediri. Niatan ingin mengasah kemampuan untuk bisa berbicara bahasa inggris dengan fasih. Tanpa tahu bagaimana nanti cara daftarnya. Perjalanan dari Cepu sampai Pare waktu itu dapat ditempuh kurang lebih selama 3 Jam perjalanan. Melewati Bojonegoro, Babat, Lamongan.
Sampai di lamongan sesekali tanya orang di jalan, kemana arah jalan untuk ke Pare. Setelah sampai di Pare, muter - muter mencari tempat bertuliskan kampung inggris teryata tidak ada satupun tempat ada petunjuk tulisan kampung inggris.
Aku tanya seorang bapak tukang becak, dengan bahasa jawa aku tanya. Pak kampung inggris teng pundi "Pak kampung inggris dimana ?". O itu Tulungrejo mas, sampean kebablasan, lalu Bapak tersebut memberi petunjuk arah. Perjalananpun berlanjut.
Sampai di Desa Tulungrejo clingak clinguk, dalam hati berkata lalu daftar kursusnya dimana ?, Aku pikir dikampung itu ada pendaftaran kursus yang terpusat ternyata tidak.
Di Kampung Inggris Desa Tulungrejo. Kec. Pare. Kab. Kediri. Ternyata adalah sebuah kawasan tempat beberapa lembaga kursus bahasa inggris, sangking banyaknya kursusan, bikin bingung mau daftar dimana. Semua bagus, semua punya program unggulan.Â
Karena sudah sangat lelah dalam perjalanan, sambil istirahat aku coba mencari informasi pendaftaran disalah satu tempat kursus bernama Davodil. Dari informasi yang saya dapatkan, disampaikan bahwa di Davodil menyediakan berbagai tingkatan belajar bahasa inggris, tanpa asrama. Lalu saya bilang, lho memang ada yang sistem asrama ya ?, Iya. Tapi disini kos nya cari sendiri, jawab Mbaknya. Saya diberikan brosur dan rincian biaya.Â
Setelah tahu ada informasi tempat kursus yang ada asramanya, Saya coba berkeliling di lingkungan tersebut, dan ada papan nama di pinggir jalan bertuliskan Genta English Course. Saya masuk digang tulisan papan nama tersebut, sampai di tempat kursus Genta dan langsung saja menanyakan apakah kursusan disini ada asramanya ?, Iya mas, jawab petugas pendaftaran. Tanpa pikir panjang saya mendaftar ditempat itu, dan hari itu juga saya mulai tinggal di asrama Genta English Course yang beralamat di
Jl. Kemuning no.39 Tulungrejo. Pare. Kediri. 64212.
Kampung inggris yang dimaksudkan dari berbagai macam sumber waktu itu saya belum begitu paham, karena masih minim akses internet. Setelah saya disana ternyata maksudnya adalah di satu kawasan tulungrejo ada banyak lembaga kursus bahasa inggris berdiri, tiap lembaga tidak hanya mengajarkan bahasa inggris namun ada juga yang membuka kursus bahasa arab dan komputer.Â
Lembaga kursus tertua yang pertama berdiri disana, menurut informasi penduduk setempat adalah BEC course, memiliki asrama dan sederetan program kursus yang diadopsi oleh lembaga kursus lain di wilayah tersebut.
Setiap orang yang belajar di kampung inggris bebas bicara bahasa inggris di manapun dan kapanpun tanpa ada ejekan "wah sok sokan ngomong inggris" karena penduduk disana sudah terbiasa dan sadar dengan lingkungan yang memang untuk belajar bahasa inggris meski begitu bahasa lokal dan bahasa indonesia tetap digunakan untuk bahasa sehari hari penduduk setempat. Kadang kita kewarung ngobrol dengan pemilik warung menggunakan bahasa inggris, pemilik warungpun paham sesekali dijawab dengan bahasa inggris juga.
Pengalaman saya dan teman - teman  disana, kemana - mana membawa kamus kecil, membuat obrolan menggunakan bahasa inggris jika mau ngomong kata apa lupa ya buka kamus, itu adalah hal wajar dan biasa.
Peserta disana bisa dikatakan lintas usia, didalam satu kelas ada yang usia 30, 35, 20 tahun, ada yang 12 tahun namun semua bisa berbaur tanpa ada batasan. Peserta usia SD - SMA ada yang mengambil kursus singkat dengan durasi waktu hanya selama liburan sekolah, kursus tanpa sertifikat yang digabung dengan kelas regular basic class.
Selama saya kursus digenta, suasana tempat kursus mirip dengan pondok pesantren, karena Pendiri lembaga kursus tersebut Bapak Qomar, atau lebih dikenal dengan panggilan Mister Qomar adalah seorang lulusan dari Pondok Pesantren Gontor yang merantau dan mendapatkan istri di desa Tulungrejo. Dengan perjuangannya Genta Course berkembang sangat pesat.Â
Peserta kursus disana berasal dari kota - kota dijawa dan luar pulau jawa, peserta kursus mengikuti program kursus dengan maksud tujuan yang bervariasi, ada yang kursus untuk mendapatkan beasiswa sekolah keluar negeri, ada yang untuk bekal sebelum berangkat sekolah ke Kairo, ada yang untuk bekal berangkat berlayar dan banyak hal lain yang membuat semangat belajar begitu kondusif.
Kegiatan setiap hari meliputi sholat subuh berjamaah dilanjut kelas vocabulary, kelas grammar dengan beberapa tingkatan, setelah sholat maghrib ada kegiatan kultum menggunakan bahasa inggris, tengah malam kadang dengan teman - teman membentuk kelompok percakapan sendiri. Di hari minggu pagi ada kegiatan pentas drama bahasa inggris, pidato bahasa inggris, menelaah tata bahasa.Â
Pada hari hari tertentu ada setoran hafalan vocabularies dan ujian tulis grammar,Â
dan masih banyak kegiatan lain yang difokuskan untuk mengasah kemampuan bahasa inggris.
Di akhir tingkat pendidikan intermediate peserta kursus wajib mengikuti ujian percakapan dengan orang luar negeri di Pulau Bali, yang sudah diadakan rutin oleh lembaga kursus Genta English Course.
Sudah lama tidak berkunjung kesana, mungkin sudah banyak perkembangan dan program lain yang menjadi unggulan di lembaga kursus tersebut.
Begitu banyak kenangan bahagia yang tidak bisa dilupakan sampai sekarang, tidak sedikit dari alumni kampung inggris Pare, yang sudah mampu mandiri mendirikan kursus di daerah masing dengan metode yang mereka dapatkan selama kursus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H