Betapa Rumitnya Pekerjaan Seorang Presiden di Negeri Indonesia.
Masa Pilpres sudah semakin dekat, calon calon presiden sudah mulai saling adu pemikiran baik secara terang terangan ke lawan politik maupun dengan  diam-diam ke masyarakat secara langsung.
Media sosial dibanjiri berita politik persaingan perebutan dukungan partai lain agar mau bergabung berkoalisi mendukung salah satu kandidat calon presiden di Pemilu 2024.
Apakah Presiden yang baru nanti benar - benar akan membawa perubahan yang lebih baik bagi negeri. Padahal banyak sekali bidang yang perlu dikembangkan untuk kemajuan bangsa dan negara, bukan hanya pada bidang infrastruktur saja atau bidang investasi saja. Tapi semua bidang harus berjalan serempak dan maju serempak yang sepertinya sangat mustahil untuk bisa dijalankan oleh 1 orang presiden yang tidak memiliki kepekaan, pemahaman dan solusi disegala bidang permasalahan di Negara Indonesia tercinta ini.
Coba kita pahami bidang pekerjaan kita masing - masing, kita pahami kondisi sosial disekitar kita, kondisi apapun yang kita jumpai sehari - hari. Dimanapun, kapanpun dan lihatlah apakah disitu semua nampak baik - baik saja, ataukah ada yang perlu dibenahi, ataukah semuanya hanya berjalan seadanya tak perduli dengan kondisi yang semestinya, berjalan seolah olah pada jalur yang benar meskipun tahu sedang melalui jalur yang salah dan tak lagi peduli akan ada perbaikan atau tidak dan hanya menjalankan rutinitas untuk 1 tujuan yang paling jelas di depan mata yaitu mencari nafkah untuk keluarga.
Saya sebagai orang awam yang berandai andai Menjadi seorang presiden pasti sangatlah berat dalam memikul tanggung jawab jabatannya.Â
Kita ambil 1 contoh bidang yang akan digarap, misalkan presiden akan memajukan bidang pertanian.
Contoh kasus yang berbeda - beda di sektor pertanian:
Lahan hijau subur beralih fungsi untuk dijadikan bangunan industri / pertokoan
Sistem pengairan yang tidak menentu, bagaimana dengan wilayah yang sulit air namun memiliki lahan yang sangat luas untuk bisa ditanami
Bagaimanakah dengan harga benih dan pupuk, apakah petani masih ada keuntungan dari selisih biaya bertanam hingga panen
Bagaimana dengan harga hasil panen yang serempak ?, Sedangkan petani harus menanam dimusim tanam yang sama. Jika terjadi harga anjlok siapa yang mau membeli hasil panen dengan harga wajar, agar petani masih mendapat keuntungan dari jerih payahnya.
Bagaimanakah nasib piutang petani di bank jika gagal panen atau harga komoditi anjlok diluar perkiraan harga terendah.
Jenis tanaman apa yang harus dikembangkan di tiap daerah ataukah semua harus bertani dengan jenis tanaman yang sama.
Bagaimana dengan harga BBM yang digunakan petani untuk mesin pengairan sawah.
Bagaimanakah hasil panen akan diangkut, apakah petani harus mengeluarkan biaya mandiri ataukah ada bantuan armada dari pemerintah.
Pemasaran hasil panen apakah bisa eksport atau hanya untuk pasar dalam negeri ?
Bagaimana menentukan standart hasil panen bisa dikatakan berkualitas nasional atau internasional ?
Apakah bisa dengan kualitas yang ada untuk diekspor dengan harga bersaing dibawah negara lain ataukah harus berkualitas tinggi dengan harga jual diatas harga hasil panen negara lain.
Bagaimana dengan pajak pertanian apakah akan dinaikkan seiring bertambah sejahteranya petani, dan ketika pertanian anjlok apakah pajak itu akan tetap pada nilai yang sama.
Apakah hasil pertanian lokal bisa dikembangkan menjadi produk olahan setengah jadi atau produk jadi siap konsumsi yang diolah industri dinegara sendiri milik orang Indonesia sendiri.
Siapa yang mampu memonitor setiap proses dari awal pengolahan lahan hingga panen secara kontinyu dan valid.
Siapa pengontrol proses pencapaian kualitas hasil panen, pihak pemerintah, pihak swasta ataukah dipasrahkan begitu saja kepada petani tanpa kontrol.
Apakah memberi penyuluhan tanpa pendampingan dan kontrol yang rutin dapat menjamin hasil panen yang baik.
Begitupun dengan kontrol harga panen, kontrol pengemasan, kontrol pengiriman, hingga sampai ditangan konsumen.Â
Apakah jika semua sudah ada solusi, bisakah dijalankan sebagaimana mestinya oleh tim yang sudah dipercaya.
Bagaimana dengan anggarannnya
Siapa yang bertanggung jawab
Lalu jika ada kendala apakah bisa diselesaikan oleh tim yang sudah dipercaya, ataukah presiden sendiri yang harus turun tangan.
Apakah semua pekerjaan ini harus dilakukan presiden sendiri, atau kementrian pertanian atau melibatkan beberapa kementrian.
Apakah penduduk Indonesia akan benar - benar menjadi antusias membeli produk pertanian nasional.
Lalu bagaimana jika ada protes dari negara asing dengan kebijakan pemerintah seperti ini
Bagaimana dengan nasib importir hasil pertanian dinegeri ini
Bagaimana dengan kontrak kerja yang masih berjalan dari negara asing yang mengeksport hasil pertaniannya di Indonesia.
Siapa yang akan berunding dengan negara negara yang sudah dikecewakan dengan kebijakan ini.
Begitu banyak yang harus diselesaikan dari salah satu bidang pekerjaan yang harus ditangani dan mungkin masih ada hal lain yang ditangani selain yang disebutkan diatas. Begitu komplek padahal seorang Presiden hanyalah manusia biasa yang juga masih memikirkan hal lain selain tanggung jawab kepemimpinannya.
Apakah pekerjaan itu benar - benar akan bisa dijalankan dan menghasilkan perubahan yang signifikan selama 5 tahun masa jabatan kedepan.
Masih banyak sektor lain yang harus digarap dan mana yang harus didahulukan menjadi tambahan pemikiran program kerja yang harus segera dijalankan dan berhasil sebelum masa jabatan berakhir.
Apa mungkin bisa selesai dalam kurun waktu 5 tahun dinegara kepulauan seluas ini dengan menampung perbedaan ide dan gagasan lebih dari 1juta jiwa  penduduk Indonesia.Â
Bagaimana bisa menjadikan masyarakat Indonesia menjadi 1 tujuan 1 cita - cita untuk 5 tahun kedepan. Ini adalah hal yang benar - benar butuh kerja keras dari semua pemangku jabatan dan masyarakat Indonesia.
Coba kita cermati sekali lagi bidang apa saja yang ada dan akan menjadi tugas berat seorang presiden.
Bidang apa saja yang harus dikembangkan oleh seorang presiden. Mari kita catatÂ
Bidang SDM, Bidang industri dan UMKM, Bidang pertanian, Bidang kelautan dan perikanan, Bidang sosial dan budaya, Bidang kesejahteraan, Bidang ekonomi, Bidang perdagangan, Bidang eksport import, Bidang pajak dan cukai, Bidang pendidikan, Bidang infrastruktur gedung dan jalan, Bidang pariwisata, Bidang hukum, Bidang politik, Bidang tata ruang dan taman kota, Bidang kriminal, bidang transportasi dan perhubungan, bidang teknologi, bidang investasi, bidang riset dan teknologi dan masih banyak bidang lain yang harus dijalankan di 5 tahun masa jabatan. Apa mungkin mengesampingkan 1 bidang pekerjaan tanpa pelaksanaan apapun sedangkan ada pemangku jabatan dan bawahan di bidang tersebut yang setiap bulannya pemerintah harus menggaji penuh.
Indonesia indah Indonesia makmur Indonesia dicintai banyak orang diseluruh dunia, berusaha menjadi lebih baik itu pasti, dan hasil semuanya atas kehendak Tuhan.
Siapapun presidennya siapapun bawahannya dari apapun bendera partainya pasti mereka memiliki jiwa nasionalis yang tinggi yang tak akan melepas negara ini ke negara asing hanya demi kekayaan yang tak akan dibawa sampai ke akhirat. Pasti semuanya berfikir untuk negara untuk rakyat dan untuk generasi baru yang akan membawa Indonesia semakin berkibar di kancah Internasional.
Tuhan pasti memberikan pemimpin pemimpin negara yang terbaik pada kasus tiap jamannya.atau hanya menjalankan peran sebagaimana seharusnya peristiwa baru akan terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H