Sampah menjadi permasalahan bersama yang tidak ada kunjung habisnya. Selama ada kehidupan disitu terdapat sampah. Kebiasaan membuang sampah tidak pada tempatnya dan mencampur antara sampah organik dengan anorganik mempersulit penanganan sampah selama ini. Pada akhirnya menciptakan gunungan limbah beracun yang terlalu besar untuk ditampung di TPA kota. Gunungan ini dapat menjadi pencemar lingkungan dan sumber penyakit. Oleh karena itu, diperlukan suatu solusi berupa pengelolaan sampah dari hulu yaitu dari tingkat rumah tangga yang dikoordinasi oleh Ketua Rukun Tetangga (RT).
                                          Â
Pendirian Bank Sampah Berkah Mandiri pada 21 Januari 2023 merupakan salah satu bentuk keseriusan warga RT. 18 RW. 04 Perumahan Villa Jasmine 2 Desa Sumberejo Sidoarjo dalam mengelola sampah dan mendukung program Pemerintah, yaitu terwujudnya Indonesia Bersih Sampah 2025 (Gambar 1). Program ini telah dicanangkan Presiden Joko Widodo sejak 23 Oktober 2018. Dalam memilah, Bank Sampah Berkah Mandiri telah menerapkan prinsip reduce reuse recyce. Ketua RT 18, Subagiono menuturkan saat acara peresmian "Selain untuk kebersihan lingkungan RT 18, keberadaan bank sampah ini dapat menambah pendapatan keluarga sehingga membuat warga termotivasi"
Gambar 2. Aktivitas warga memilah setoran sampah dan penjualan sampah ke Pengepul
Gambar 2. Aktivitas warga memilah setoran sampah dan penjualan sampah ke Pengepul
Warga berkumpul memilah dan menyetorkan aneka sampah sesuai kriteria setiap tiga minggu. Pengurus menyediakan tempat penampungan sementara sampah terpilah sebelum diambil pengepul (Gambar 2). Â "Omset yang diperoleh antara 700 ribu sampai 1 juta rupiah dalam sebulan", tutur Lutfiah, ketua Bank Sampah Berkah Mandiri. Sementara ini, jenis sampah yang diterima berupa sampah anorganik. Langkah kedepannya, akan menerima sampah organik dari warga. Sampah tersebut akan dikomposkan dan diubah menjadi produk kompos dan pupuk organik cair yang bernilai komersial.
          Â