Mohon tunggu...
Moch Shofwan
Moch Shofwan Mohon Tunggu... Dosen - Seorang Dosen, Peneliti, dan Penulis

Moch. Shofwan adalah seorang pendidik muda, menamatkan jenjang sarjana pendidikan lulus tahun 2012 di Universitas Negeri Surabaya, kemudian mengambil jenjang Master of Science lulus tahun 2014 di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Suami Siaga, Istri Bahagia

27 Desember 2014   16:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:22 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Rumah tangga itu bagaikan Pesawat Boeing 77 lengkap dengan pilot, pramugari, serta teknologi canggih pendukungnya yang siap untuk terbang sesuai tujuan yang di inginkan. Setiap insan yang berumah tangga pasti mendambakan sebuah keharmonisan dalam mengarungi bahtera kehidupan, berbagai cara ditempuh agar pasangan dapat saling membahagiakan. Saling mengerti satu sama lain merupakan aspek yang tidak boleh dikesampingkan, karena saling mengenali pribadi pasangan dampaknya sangat luar biasa dalam menciptkan kehangatan berumah tangga.

Sekali lagi bahwa rumah tangga itu bagaikan Pesawat Boeing 77, di dalam pesawat itu ada banyak faktor yang saling berkontribusi saling mendukung tanpa sikut sana-sini sehingga pesawat tersebut dapat terbang sejauh tujuan yang di inginkan dan akhirnya dapat landing dengan selamat. Begitupun dalam rumah tangga, ketika ingin mewujudkan sebuah keharmonisan maka diantara kedua insan yang saling mengucapkan janji suci sebagai awal dalam mengarungi bahtera suka duka kehidupan maka harus dapat saling bersinergi, dapat saling bahu-membahu, dan dapat saling bertukar fikiran tentang apa solusi yang baik ketika dihadapkan dalam sebuah permasalahan yang Insya Alloh akan mendewasakan setiap pasangan.

Di era yang serba canggih, dimanapun di belahan bumi ini selagi ada sinyal kemungkinan besar setiap manusia dapat dengan mudah saling berkomunikasi, jangankan orang dewasa, anak kecil yang baru mau masuk PAUD (atau bahasa Nge-Trendnya Play Group) sudah kenal dengan yang namanya facebook, twitter, instagram, bahkan path, kemudahan dalam memainkan aplikasi tersebut bukanlah menjadi masalah jika digunakan sesuai dengan porsinya. Saat ini hampir sebagian besar setiap manusia sudah pegang yang namanya smartphone, ponsel cerdas yang mampu menghipnotis setiap penggunanya terbuai dalam nikmatnya dunia. Didalam berumah tangga bisa jadi smartphone yang katanya ponsel cerdas itu dalam berbagai peristiwa tidak jarang sebagai faktor utama keretakan dalam berumah tangga, salah satu yang dapat kita amati misalkan suami dan istri masing-masing memiliki smartphone, suatu kesempatan ketika sang istri penat seusai mengasuh anak, secara tidak langsung bahwa sang istri membutuhkan perhatian dari suami entah itu hanya sekedar saling mengobrol sambil menyeruput kopi hitam disambi sepiring singkong keju kek, eh malah tiba-tiba sang suami yang berada di hadapan istri hanya duduk manis sambil sibuk dengan smartphone ­nya, maka ini bukanlah sebuah kemanfaatan melainkan sebuah kemudhorotan yang wajib dihindari.

Setiap rumah tangga dimanapun ia berada, pasti pernah merasakan yang namanya gesekan-gesekan kecil, namun perlu diketahui bahwa gesekan tersebut adalah sebuah proses menuju gerbah kedewasaan, jangan sampai gesekan kecil tersebut menimbulkan percikan api yang berbahaya tidak hanya bagi penghuninya tapi juga bagi masyarakat sekitarnya. Apa kita tidak malu, astronot Neil Armstrong sudah menginjakkan kaki di Bulan, tapi kita masih ribut mengintip Bulan. Ilustrasi tersebut menggambarkan bahwa mari kita ciptakan keharmonisan dalam berumah tangga, hindari sebuah gesekan permasalahan yang tiada berujung. Semoga kita yang sudah berumah tangga di karunia rumah tangga yang barokah, sakinah, mawaddah warohmah. Sedangkan kita yang belum memiliki pasangan semoga disegerakan oleh yang kuasa, amin. (shofwan, 2014)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun