Mohon tunggu...
Mobit Putro W.
Mobit Putro W. Mohon Tunggu... Dosen - Bergelut dengan bahasa

Hidup itu bukti sebuah kematian....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demokrat, Dari Partai Ecek-Ecek Menjadi Partai Acak-Acakan?

18 Juni 2012   05:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:50 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain masalah-masalah tersebut Demokrat akan terus menghadapi tahapan penurunan kepercayaan masyarakat. Para kadernya yang sering membuat ulah dengan pernyataan-pernyataannya yang kontraproduktif dengan perasaan masif di masyarakat akan menjadi penilaian sendiri.

Masyarakat akan terus melihat dan menilai peran Demokrat di bumi Indonesia. Sindiran dan hujatan sering terdengar, misalnya kepada para kader, sebut saja Sutan Bhatugana, Ruhut Sitompul, Marzuki Ali, Anas Urbaningrum dan kabar teranyar adalah Ulil Absor Abdila.

Ulil dalam akun twitternya misalnya menyatakan persetujuannya untuk melepas Papua. “Apakah kita masih harus mempertahankan Papua? Bagaimana kalau dilepaskan saja? Rumit!”.

Pernyataan Ulil tentu banyak melukai hati masyarakat yang terus mendukung NKRI sebagai kesatuan sejarah yang tidak terpisahkan. Dengan pernyataannya itu, pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL) yang kini menjabat Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat, mungkin akan menambah tentetan kemunduran Demokrat dan menegaskan bahwa Demokrat memang layak untuk diragukan untuk memimpin bangsa ini.

Apakah ribuan masalah yang saat ini belum terselesaikan di Demokrat menunjukkan bahwa Partai Demokrat adalah partai yang acak-acakan?

Entahlah kita lihat saja perkembangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun