Siapa bilang kalau politik itu hanya untuk para politikus. Semua warga negara memiliki hak-hak politik yang sama. Dari seorang mantan presiden hingga penjahat kelas berat pun dihargai sama oleh demokrasi.
Karena memang dalam politik itu penyekatnya hanyalah kepentingan. Asal kepentingannya sama, seseorang bisa menceburkan ke dalam lubang politik, termasuk didalamnya para cerdik cendekia hingga para budayawan. Pun para pengamat politik sendiri, yang suka mengamat-amati politik.
Tokoh Betawi yang nyentrik dengan komentar-komentarnya yang nyentrik pula itu akhirnya "ketahuan" juga kecenderungan politiknya. Dan tentu bukan hal yang aneh, jika kepentingannya berbeda atau pesangon politiknya lebih "manteb", ia pun melenggang menuju ke titik itu.
Mantan Ketua PB HMI itu, yang dulunya pernah menjadi anggota DPR lewat pintu PPP (Partai Persatuan Pembangunan) rupanya gerah juga tidak masuk barisan-barisan politikus. Dengan terang-terangan budayawan nyentrik itu menjadi bintang iklan Alex Nurdin-Nono Sampono dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta besok.
Selama ini Bang Ridwan, tergolong sangat kritis dan tanpa "tedheng aling-aling" setiap mengomentari masalah-masalah yang muncul yang diusung beberapa media TV. Di sana kenyentrikan beliau plus dibekali latar belakang pendidikannya yang bagus sering tajam dan menyengat dalam mengkritisi.
Terakhir, ketika dalam acara Indonesia Lawyers Club dengan pembahasan Pilkada DKI, habis-habisan mengkritisi calon-calon yang diusung dan hadir dalam acara itu.
Mungkinkah kekritisan beliau akan seperti dulu setelah diberi kue oleh pasangang Alex-Nono? Jawabannya, ya entahlah. Hanya Tuhan yang tahu. Bang Ridwan pun mungkin tak pernah tahu apa nanti yang akan terjadi.
Dan biasanya kue-kue itu memang enak dan mampu meluluhlantakkan prinsip dan integritas seseorang.
Masihkan Bang Ridwan Saidi akan tetap berpakaian nyentrik, dengan komentar-komentarnya yang blak-blakan dan nyentrik, atau akan segera berbalut pakaian berwarna kuning? Kita tunggu saja....
