Mohon tunggu...
Mobit Putro W.
Mobit Putro W. Mohon Tunggu... Dosen - Bergelut dengan bahasa

Hidup itu bukti sebuah kematian....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bentuk-bentuk Ketidaksabaran Orang Indonesia

11 November 2011   12:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:47 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Remaja, mereka biasanya tidak sabar untuk menikmati kenikmatan yang sebetulnya belum menjadi haknya. Mereka lebih mendahului menikmati segala hal yang "enak-enak" yang pada akhirnya banyak yang kehilangan masa depannya. Tidak sedikit dari mereka (termasuk para siswa SMP atau SMA) yang telah melakukan boncengan ibarat suami istri, melkukan pelanggaran etika-etika agama dan kemasyarakatan, hingga melakukan hubungan seksual terlarang. Sehingga sekolah dan  masa depan mereka berantakan karenanya.

6. Pengguna Jalan, mereka terkadang lebih galak daripada harimau. Kita sering melihat mereka bertengkar dan berantem di jalanan dengan saling mengandalkan kekuatan fisiknya, saling melotot, dan saling menabrak. Mereka sering tidak sabar menikmati kelengangan lalu lintas, sehingga aturan-aturan sering terabaikan. Atau mungkin mereka menganggap aturan dibuat memang untuk diterjang.. Lampu merah dilanggar, tempat pejalan kaki digunakan untuk balapan motor, jalur busway dijadikan ajang balapan.

7. Kita. Entahlah, mungkin masih ada ratusan, ribuan bentuk ketidaksabaran orang-orang Indonesia yang menjadikan Indonesia seperti saat ini...

Lalu dimana posisi kita? Kita sendiri yang tahu... Selamat merenung!

Masihkah Indonesia tercinta kita bisa dibangun?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun