Mohon tunggu...
Muhammad Nuruddin
Muhammad Nuruddin Mohon Tunggu... -

bertempat dimalang,kuliyah di uin malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Alergi dan Hipersensitif Saluran Cerna

20 April 2015   10:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:53 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mekanisme pertahanan tubuh paling banyak atau hampir 60-70% dipengaruhi dan diproduksi dalam sistem saluran cerna. Biasanya sering dialami pada penderita hipersensitif dengan saluran cernanya. Hal inilah menjelaskan kenapa penderita alergi muda sakit atau rentang terkena penyakit. Oleh sebab itu factor lingkungan sangat berpengaruh kepada anak. Penyebab utama sakit berulang adalah kontak yang sering sakit dirumah yang juga mengalami sakit berulang atau mudah sakit.

Meski dilingkungan banyak terdapat orang sakit flu meskipun daya tubuhnya itu kuat dan baik belum tentu dia bisa terhindar dari penyakit ringan. Faktornya ASI, Gizi dan Imunisasi flu mempengaruhi kekebalan tubuh pada anak. Penderita batuk lama dan pilek sering diistilahkan dengan penyakit pingpong. Pingpong adalah penderita yang satunya sakit maka lainya kembalinya ke penderita pertama.

Manifestasi klinis yang sering menyertai alergi dan hipersensitifitas pada anak yang mudah sakit yaitu:

·Saluran napas dan hidung biasanya anak yang terkenak di daerah saluran pernapasan dan hidung anak tersebut mengalami asma, hidung buntu terutama pada malam dan pagi, suara serak dan lain-lain.

·Kulit sering timbul bintik kemerahan terutama di pipi, telinga dan daerah yang tertutup popok.

·Problem minum ASI minum berlebihan karena bayi sering menangis dianggap haus. Belum tentu kalu si anak itu nangis dikatkan haus atau makan.

·Mata timbul bintik di kelopak mata (hordeolum). Kulit hitam di area bawah kelopak mata. Kemudian pada usia 6-12 tahun sudah memakai kaca mata silindris.

·Gigi dan Mulut biasanya mengalami nyeri di gigi, gusi mudah bedarah, bibir kering dan mudh berdarah, mulut berbau adalah salah satunya penyebab anak itu terkena penyakit HIPERSENSITIFITAS.

Gangguan Perilaku Yang Sering Menyertai Penderita Alergi Dan Hipersensitifitas Diantaranya:

·Gerakan Motori Berlebihan mata bayi sering melihat ke atas, sering bergulung-gulung di kasur, tomboy pada anak perempuan.

·Gangguan konsentrasi anak yang mengalami gangguan ini mudah bosen ketika beraktivitas kecuali dia main geme,liahat tv.

·Gangguan keseimbangan koordinasi dan motoric biasanya pada anak yang menderita penyakit alergi jalan terburu-buru, mudah terjatuh atau menabrak.

·Ganguan sensoris sensitif terhadap suara dengan frekuensi tinggi, mudah kenak silau saat ada cahaya.

Komplikasi Sering Menyertai Alergi Dan Hipersensitifitas Pada Makanan Anak Yang Mudah Tertular Sakit

·Sering mengalami Gizi Ganda ada salah satu kelompok anak itu kurangnya asupan makanan sehingga badanya hanya tinggal tulang dan kulitnya saja seperti yang ada di negara etiopia. Tetapi ada juga dari salah satu kelompok tersebut orang tua menuruti kemaun si anak dengan memberikan makanan yang berlebihan sehingga anak itu gemuk dan bisa beresiko Obesitas. Studi nasional terbaru mengungkapkan bahwa 45% menu makanan anak-anak terlaulu banyak mengndung lemak transgenic dan lemak jenuh, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dan penyakit jantung.

·Gangguan sulit makan kebanyakan anak itu sering sekali atau sebagian dia tidak mau makan makanan yang bernutrisi dan ada juga yang suka makan-makan tersebut. Oleh karena itu orang tua harus menyiasati supaya anak itu makan-makan yang bergizi jangan biarkan anak itu kalau tidak mau makan terus anak tersebut makan-makanan yang crispy atau renyah seperti: ciki-ciki,krupuk, biscuit dan sebagainya. Kalau berlebihan mengkonsumsi makan-makanan crispy anak tersebut mangalami laryngitis (radang pita suara dengan gejala suara serak), bronchitis angkut.

·Sinusitis adalah penyakit dimana anak ini mengalami sakit pilek lama dan sakit itu berlangsung selama 1-2 kali setiap bulan, kemudian dalam jangka waktu yang kurang lebih 3-6 bulan penyangkit itu kambuh lagi.

·Overtreatment Antibiotika sering sekali kita dapati pemberian antibiotika yang berlebihan, padahal infeksi virus itu terjadi akibat anak itu mengkonsumsi pemberian antibiotic yang berlebihan.

Menurut para ahli penyebab utama anak mudah sakit adalah selain daya tubuh menurun juga karena adanya kontak yang sering sakit dirumah. Gangguan orang yang mudah sakit sering ditandai badan sering ngilu, capek, leleah, nyeri tenggorokan, batuk, pilek bekepanjangan. Namun seringkali sulit membedakan antara alergi dan infeksi, sehingga keluhan infeksi virus seringkali dianggap alergi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun