Mohon tunggu...
Mohamad Nurahman
Mohamad Nurahman Mohon Tunggu... -

iman istiqomah sederhana.\r\nJURUSAN PGMI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Kurikulum Anak Usia Dini

20 Juni 2014   02:43 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:03 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua kehidupan tak terlepas dari sejarah baik itu manusia, lingkungan maupun lembaga. Pendidikan anak usia dini dalam mengembangkan kurikulumnya mempunyai sejarah yang sangat panjang berikut ini sejarah perkembangan kurikulum pendidikan usia dini di Indonesia :

Tahun 1964, sistem pendidikan pancawardhana dan mengembangkan 5 aspek.

Tahun 1968, peresmian kurikulum TK dan terdapat 8 bidang yang dikembangkan.

Tahun 1976, lebih menekankan pada pengembangan kepribadian dan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar.

Tahun 1984, Berorientasi pada Cara Belajar Siswa Aktif ( CBSA).

Tahun 1994, Penggunaan tema dan sub tema yang sebagai pokok bahasan dan menggunakan sistem catur wulan.

Tahun 2004 (KBK), Sistem semester dan Guru sebagi fasilitator, motivator bagi anak .

Tahun 2006 (KTSP), Mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan menggunakan  Standar Nasional.

Itulah sedikit saya jelaskan pada sejarah perkembangan kurikulum pendidikan anak usia dini semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun