Mohon tunggu...
Muhammad Natsir Tahar
Muhammad Natsir Tahar Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur Indonesia

Muhammad Natsir Tahar| Writerpreneur| pembaca filsafat dan futurisme| Batam, Indonesia| Postgraduate Diploma in Business Management at Kingston International College, Singapore| International Certificates Achievements: English for Academic Study, Coventry University (UK)| Digital Skills: Artificial Intelligence, Accenture (UK)| Arts and Technology Teach-Out, University of Michigan (USA)| Leading Culturally Diverse Teams in The Workplace, Deakin University and Deakin Business Course (Australia)| Introduction to Business Management, King's College London (UK)| Motivation and Engagement in an Uncertain World, Coventry University (UK)| Stakeholder and Engagement Strategy, Philantrhopy University and Sustainably Knowledge Group (USA)| Pathway to Property: Starting Your Career in Real Estate, University of Reading and Henley Business School (UK)| Communication and Interpersonal Skills at Work, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Leading Strategic Innovation, Deakin University (Australia) and Coventry University (UK)| Entrepreneurship: From Business Idea to Action, King's College London (UK)| Study UK: Prepare to Study and Live in the UK, British Council (UK)| Leading Change Through Policymaking, British Council (UK)| Big Data Analytics, Griffith University (Australia)| What Make an Effective Presentation?, Coventry University (UK)| The Psychology of Personality, Monash University (Australia)| Create a Professional Online Presence, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Collaborative Working in a Remote Team, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Create a Social Media Marketing Campaign University of Leeds (UK)| Presenting Your Work with Impact, University of Leeds (UK)| Digital Skills: Embracing Digital, Technology King's College London (UK), etc.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa yang Terjadi Andai Kita Hidup di Dunia Dua Dimensi?

5 Agustus 2024   10:35 Diperbarui: 8 Agustus 2024   07:22 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara agama memiliki pendekatan unik dalam menjelaskan konsep yang berada di luar pengalaman langsung manusia di dunia dua dimensi. Di antaranya tentang kebesaran dan keagungan Tuhan yang tanpa batas untuk menciptakan berbagai dimensi. Kemudian menganjurkan untuk mengimani hal-hal yang tak terlihat (baca: dimensi ketiga).

Beberapa agama di dimensi kedua mungkin memiliki teks-teks suci yang berisi alegori, metafora, atau deskripsi simbolis tentang realitas yang melampaui dunia fisik yang tampak. Sejumlah orang suci akan membeberkan tentang pengalaman spiritual dan mistis tentang adanya dunia tiga dimensi, yang memiliki keluasan, kelapangan, dan keindahan.

Selain dimensi ketiga, ada dua dimensi lain yang harus didaki dengan susah payah oleh manusia di dimensi kedua, yakni dimensi keempat dan kelima. Dalam fisika, dimensi keempat adalah waktu. Ini merupakan "garis" yang menghubungkan setiap momen dalam kehidupan kita, seperti rangkaian bingkai dalam sebuah film. Ruang-waktu adalah kombinasi dari tiga dimensi ruang (panjang, lebar, tinggi) dan satu dimensi waktu, membentuk sebuah kontinuum empat dimensi.

Sementara dimensi kelima memberi jalan bagi kita untuk melihat semua kemungkinan garis waktu yang berbeda. Setiap garis waktu adalah hasil dari berbagai pilihan dan peristiwa yang bisa terjadi dalam dimensi keempat.

Dalam teori Fisika seperti String, dimensi kelima adalah tempat di mana berbagai kemungkinan garis waktu atau alam semesta dapat eksis secara bersamaan, memungkinkan kita untuk berpindah antar berbagai realitas atau versi alam semesta.

Untuk menjelaskan dimensi kelima, alegorinya mungkin akan seperti ini: bayangkan kita memiliki sebuah buku cerita yang terdiri dari banyak halaman. Setiap halaman adalah satu garis waktu yang berbeda, masing-masing dengan berbagai pilihan dan hasil yang berbeda. Jika kita bisa melompat dari satu halaman ke halaman lain, kita akan berpindah antar garis waktu yang berbeda pula, masing-masing mewakili dunia tiga dimensi dalam dimensi waktu tertentu. Pusing. ~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun