Dengan demikian bangsa Skotlandia Tenggara tidak merasa perlu untuk membangun tugu atau monumen bahasa, untuk dikenang sebagai tempat lahirnya bahasa Inggris yang kini menjadi bahasa resmi 60 negara berdaulat. Atau Mandarin dan Spanyol yang menjadi bahasa ibu terbesar di dunia, pun Ibrani sebagai bahasa paling epik di jagat.
Monumen bahasa satu-satunya di dunia hanyalah Monumen Bahasa Afrikaans (Afrikaans Language Monument atau Afrikaanse Taalmonument dalam Afrikaans). Monumen dengan struktur yang unik ini terletak di sebuah bukit yang menghadap ke Paarl, Provinsi Western Cape, Afrika Selatan.
Dibuka secara resmi pada 10 Oktober 1975, untuk memperingati setengah abad bahasa Afrikaans dinyatakan sebagai bahasa resmi Afrika Selatan yang terpisah dari bahasa Belanda. Juga didirikan sempena peringatan 100 tahun Genootskap van Regte Afrikaners (Perhimpunan Afrikaner Sejati) di Paarl, organisasi yang membantu memperkuat identitas dan kebanggaan Afrikaners dalam bahasa mereka.
Lepas dari minat untuk menagih pengakuan dunia dan tujuan-tujuan eksklusivitas bias pada bahasa, monumen dengan berbagai struktur runcing yang bersifat cembung dan cekung ini justru sebagai perlambang pengakuan elegan adanya pengaruh berbagai bahasa dan budaya lainnya, serta perkembangan politik di Afrika Selatan, sebagai Clear West (warisan bahasa Eropa), Magical Africa (pengaruh Afrika pada bahasa), Bridge (jembatan antara Eropa dan Afrika), Republic (dideklarasikan pada tahun 1961), serta Malay language and culture (pengaruh bahasa dan budaya Melayu).
Di negeri ini juga lahir seorang Nelson Mandela yang pernah berujar: bahasa apapun bisa menjadi kendaraan penghinaan dan penindasan rasis, tetapi juga bisa menjadi pembawa pesan dari harapan dan pembebasan. ~MNT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H