Atau bila pers tidak cepat, maka Harun Masiku akan menjadi misteri abad digital, untuk menyebut salah satu contoh kecil sebuah konspirasi dan pers berhasil membongkarnya.
George Orwell (1903-1950) seorang penulis Inggris berujar "Freedom of the Press, if it means anything at all, means the freedom to criticize and oppose" (Kebebasan pers, jika itu berarti apa saja, berarti kebebasan untuk mengkritik dan menentang). Selamat menyambut Hari Pers Nasional 2020. ~MNT
Phapyrus Terakhir
wartawan paling tua berkabar tentang ranting zaitun
dan bahtera nuh mendapatkan koran pagi pertamanya
wartawan phapyrus menulis headline tentang sabda fir’aun
pula tentang piramida yang menyusun lilitan kafan mummy
dan julius caisar mengumumkan dirinya pada acta diurna
wartawan sudah disuruh-suruh sejak pertama
pilar keempat trias politica montesquieu
adalah dia yang pernah disuruh-suruh julius
hingga reporter dari istana tiongkok purba
hapal betul jadwal mandi kaisar jam berapa
berutang kita pada gutenberg
mau baca berita belilah koran kita
pergilah kau kaisar, kami bukan lagi juru tulis istana
tragedi itu tiba lewat perang dunia satu dua
wartawan menulis desing peluru
pun menyeka peluh di dahi wanita palang merah
diktator dunia menyuruh kita menulis berita glory
politik pencitraan sudah ada
sebelum jakarta diganyang air bah
patriot sezaman sukarno muda
mengejar deadline di belakang bedil belanda
wartawan paling suci dari sekujur tubuh indonesia
jadi murid adam smith untuk membalas senyum pak harto
daripada kantor beritamu diikat, anak istri makan apa
wartawan reformasi berlari kencang di jalur bebas hambatan
siapapun bisa ngaku wartawan
asal berani bilang “bang” pada bupati
sudah wartawanlah namanya itu
tak usah tahu beda prefiks dan preposisi
apalagi kenal eyede, sintaksis, semantik
redakturmu entah siapa,
paling tidak kode etik jurnalistik kasih tahulah
yang penting kartu pers ada, kata kau pula
kini zaman robot wartawan
ketika berita adu hoaks dengan sosial media
wartawan bertengkar tulisan dengan mesin
yang tak milenial akan gelimpangan
tapi siapa peduli ocehan cenayang
toh kita sendiri pergi bunuh diri
selingkuh dengan penguasa mestinya jangan sampai ke tulang
atur jarak biar tetap dibilang elegan
tetaplah menulis realita hingga pada phapyrus terakhir
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H