Beberapa film sci-fi mencoba mengabaikan Hukum Relativitas Einstein dengan episode perjalanan lintas galaksi dengan tetap sebaya antara yang dikunjungi dengan yang mengunjungi. Fisika quantum memastikan tidak ada jalan untuk itu kecuali mereka menembus Lubang Cacing (semacam jalan pintas ruang dan waktu) seperti tampak ketika Thor menuju ke bumi dari planet Asgard.
Misteri di dunia terungkap dari keheranan. Perbukitan Toscana adalah puncak keheranan Einstein muda ketika letupan-letupan kegeniusannya mendobrak cara pandang fisika usang dan melihat dunia dengan cara berbeda, dengan tingkat keheranan super. Di bukit ini juga, 400 tahun sebelum itu, genius lainnya Leonardo da Vinci ingin menembus angkasa lalu kemudian mengalami depresi karena terperangkap di abad ke-15.
Tidak kah kita heran melihat awan yang mengapung? Tidak heran sebab bagi kita awan itu ringan dan dapat terbang tanpa perlu melawan gravitasi. Namun yang terjadi adalah Tuhan telah mengatur gaya hisap gravitasi.Â
Bagaimana bila gravitasi bumi meningkat hingga 3.000 kali lipat, semua bangunan akan rata dengan tanah, besi dan batu-batu sekeras apapun akan menghancurkan dirinya menjadi partikel-partikel yang terhisap.
Jangan bayangkan ada pesawat yang bisa terbang, bahkan pada tingkatan tertentu, cahaya yang maha cepat dan selalu bergerak lurus dari titik landasannya, akan membengkok.Â
Di Lubang Hitam (Black Hole), cahaya yang amat perkasa dan cepat itu -sebagai bahan baku untuk menciptakan malaikat- akan ikut terhisap. Di sini konsep ruang dan waktu akan lenyap, setidaknya dari pengamatan Hukum Fisika yang kita pelajari. Makin aneh saja.
Untuk menjadi heran, tak selalu dengan berimajinasi melintasi galaksi sejauh miliaran tahun kecepatan cahaya, bahkan tubuh kita sendiri adalah tempat letaknya keheranan yang tak sudah-sudah. Kita katanya adalah serpihan jadi-jadian dari ledakan supernova pada bintang yang telah padam.
Nitrogen dalam DNA kita, kalsium di gigi kita, besi dalam darah kita, karbon yang melimpah di sekujur tubuh kita adalah bagian dalam bintang yang tengah runtuh. Kita adalah bintang. Dan kita adalah pemenang, setidaknya dari 40 juta sel sperma yang disemburkan dalam sekali ejakulasi, hanya kita yang menjadi orang. Heran? Terakhir, ada dua cara agar tidak lekas tua: mengejar cahaya atau menjadi lalat.~MNT
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI