Di belakang kita ada Mars. Sebagian orang mulai terkecoh, mendamba Mars sebagai tempat tinggal yang sejuk. Manusia dan ilmuan sudah pernah memiliki fantasi berapi-api tentang makhluk Mars yang akan menerima kita sebagai penghuni baru. Mars menjadi gambaran surga.
Tapi Mars adalah planet merah dengan lapisan ozon yang tipis. Menyimpan badai debu yang hebat. Tidak ada air cair kecuali selaput sangat tipis yang membasahi tiap butiran pasir. Bila manusia mengirimkan mikroba ke planet ini, dalam hitungan menit mereka akan mati megap -megap karena kekurangan oksigen. Mikroba adalah penghirup oksigen paling sedikit.
Mars dan Venus tidak hanya tinggal sebagai mitos surga dan neraka. Paling tidak psikolog Jhon Gray, PhD pernah menulis bukunya Men Are From Mars, Women Are From Venus. Pria dari Mars dan wanita dari Venus. Istilah ini sebagai metafora untuk menjelaskan bahwa pria dan wanita sebagai dua makhluk yang berbeda dan berasal dari planet yang bertolak belakang.
Dahulu kala, pria Mars berjumpa dengan wanita Venus. Mereka jatuh cinta dan menjalin hubungan bahagia karena saling menghormati dan menerima perbedaan-perbedaan. Begitu tiba di Bumi dan mulai menderita amnesia, lupa bahwa mereka berasal dari planet yang berlainan.
Secara umum pria berpikir dan bertindak secara rasional, sedang wanita bertindak dan berpikir secara emosional. Namun Jhon Gray menunjukkan dalam buku tersebut bahwa baik pria maupun wanita mempunyai sisi emosional. Pria cenderung rasional tetapi bukan berarti tidak memiliki sisi emosional. Wanita cenderung emosional tetapi bukan berarti tidak memiliki sisi rasional.
Venus dan Mars memiliki keistimewaan dan kelemahannya. Untuk mengambil semua sisi positif cara kerja otak pria dan wanita, kita mungkin butuh alter ego. Entah bagaimana kita melaksanakannya, yang pasti alter ego berarti aku yang lain merupakan diri kedua kita yang dipercaya berbeda daripada orang kebanyakan atau kepribadian yang sebenarnya. Alter Ego di hamparan super debu. ~MNT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H