Mohon tunggu...
Muhammad Natsir Tahar
Muhammad Natsir Tahar Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur Indonesia

Muhammad Natsir Tahar| Writerpreneur| pembaca filsafat dan futurisme| Batam, Indonesia| Postgraduate Diploma in Business Management at Kingston International College, Singapore| International Certificates Achievements: English for Academic Study, Coventry University (UK)| Digital Skills: Artificial Intelligence, Accenture (UK)| Arts and Technology Teach-Out, University of Michigan (USA)| Leading Culturally Diverse Teams in The Workplace, Deakin University and Deakin Business Course (Australia)| Introduction to Business Management, King's College London (UK)| Motivation and Engagement in an Uncertain World, Coventry University (UK)| Stakeholder and Engagement Strategy, Philantrhopy University and Sustainably Knowledge Group (USA)| Pathway to Property: Starting Your Career in Real Estate, University of Reading and Henley Business School (UK)| Communication and Interpersonal Skills at Work, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Leading Strategic Innovation, Deakin University (Australia) and Coventry University (UK)| Entrepreneurship: From Business Idea to Action, King's College London (UK)| Study UK: Prepare to Study and Live in the UK, British Council (UK)| Leading Change Through Policymaking, British Council (UK)| Big Data Analytics, Griffith University (Australia)| What Make an Effective Presentation?, Coventry University (UK)| The Psychology of Personality, Monash University (Australia)| Create a Professional Online Presence, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Collaborative Working in a Remote Team, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Create a Social Media Marketing Campaign University of Leeds (UK)| Presenting Your Work with Impact, University of Leeds (UK)| Digital Skills: Embracing Digital, Technology King's College London (UK), etc.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Ultra Nasionalisme, Stunting Milenial, Demokrasi Apolonia

5 November 2018   17:12 Diperbarui: 15 Januari 2019   20:06 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MNT @Batam, 1 November 2018

Demokrasi Apolonia

pada dahulu kala
benak kita diikat besi bara
manusia menginjak manusia
titisan dewa maka raja
demikian buzzer mitos berkata

sampai monarki jadi tirani
republikan jelma rupa diktator
aristokrasi kehendak filsafat
ikut berubah oligarki
sampai benak-benak dilecut
meronta hingga belenggu lepas
semua kepala bisa menjadi
jika sudah begini
tak ada yang elok selain demokrasi
jasad beroleh mahkota raja
tapi ruhnya apolonia

sudahkah kau dengar apa apolonia?
mereka jelata dewa apollo
taat buta hingga ke darah
demokrasi di bibir kaum penyembah
ritus pemilu seolah-olah
dan kotak suara
yang melompat dari punggung sirkus
mereka bela sampai mampus

demi remah roti julius caesar
kaum penyembah rela ditebar
berteriak selantang setan spartan
apolonia tak lebih dari angka-angka peternakan
dan nietzsche menertawaimu sampai gila

aristoteles dan nietzsche saling sesat
tapi demi demokrasi keduanya sepakat
apolonia tak kan pernah bisa demokrasi
rusak zaman dibuatnya nanti

MNT @Batam, 1 November 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun