Mohon tunggu...
Muhammad Natsir Tahar
Muhammad Natsir Tahar Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur Indonesia

Muhammad Natsir Tahar| Writerpreneur| pembaca filsafat dan futurisme| Batam, Indonesia| Postgraduate Diploma in Business Management at Kingston International College, Singapore| International Certificates Achievements: English for Academic Study, Coventry University (UK)| Digital Skills: Artificial Intelligence, Accenture (UK)| Arts and Technology Teach-Out, University of Michigan (USA)| Leading Culturally Diverse Teams in The Workplace, Deakin University and Deakin Business Course (Australia)| Introduction to Business Management, King's College London (UK)| Motivation and Engagement in an Uncertain World, Coventry University (UK)| Stakeholder and Engagement Strategy, Philantrhopy University and Sustainably Knowledge Group (USA)| Pathway to Property: Starting Your Career in Real Estate, University of Reading and Henley Business School (UK)| Communication and Interpersonal Skills at Work, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Leading Strategic Innovation, Deakin University (Australia) and Coventry University (UK)| Entrepreneurship: From Business Idea to Action, King's College London (UK)| Study UK: Prepare to Study and Live in the UK, British Council (UK)| Leading Change Through Policymaking, British Council (UK)| Big Data Analytics, Griffith University (Australia)| What Make an Effective Presentation?, Coventry University (UK)| The Psychology of Personality, Monash University (Australia)| Create a Professional Online Presence, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Collaborative Working in a Remote Team, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Create a Social Media Marketing Campaign University of Leeds (UK)| Presenting Your Work with Impact, University of Leeds (UK)| Digital Skills: Embracing Digital, Technology King's College London (UK), etc.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kepada Mereka yang Sedang Mengepung Istana Negara

25 Agustus 2018   18:30 Diperbarui: 22 Oktober 2018   08:28 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tugas kita yang di bawah sini adalah mesti selalu awas, ketika kumpulan rubah sedang menunjukkan minatnya untuk memperpanjang umur unggas yang menjadi santapannya. Tugas kita bukan berdebat dan mengagung-agungkan orang lain yang kita junjung, dalam politik bahkan tokoh sekelas nabi pun bisa diciptakan.

Yang kita perlu waspadai ketika para pengepung istana melaksanakan strategi ghost protocol atau ketika kekacauan tidak bisa ditebak siapa pelakunya dan demi apa, sementara kita telah larut dengan narasi-narasi yang bertolak belakang dengan fakta di bawah permukaan.

Filsafat dan politik akan menjadi dua hal yang kontra ketika politik yang dijalankan semata-mata demi kekuasaan. Filsafat adalah pemahaman tentang kenyataan yang diperoleh secara logis, kritis, rasional, ontologis dan sistematis. Sedang politik terlihat seperti gimmick, trik dan intrik. 

Para filsuf era modern mulai Thomas Hobbes, Machiavelli, John Locke, Jean-Jacques Rousseau, John Rawls, serta Jurgen Habermas telah memikirkan supaya politik bisa dijinakkan dengan filsafat, lalu kita mengenal istilah Filsafat Politik.

Ini akan menjawab masalah-masalah bertema kebebasan, keadilan, hak milik, hukum, pemerintahan, dan penegakan hukum oleh otoritas yang dapat dijalankan di luar Cetak Biru. Namun akan selamanya sulit diwujudkan ketika para penghuni Istana Negara bukanlah pecinta kebijaksanaan dan tidak memiliki minat khusus untuk menyelami kebutuhan rakyat pada tempat dan saat yang tepat.

Selama musim kampanye, angin terisi penuh dengan pidato-pidato dan sebaliknya pidato hanya berisi angin (Anonim). ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun