Orang kerap bertanya bagaimana dia  bisa bahagia walaupun tidak punya lengan dan tungkai. Nick menjawab dengan cepat: itu semata soal pilihan. Sederhana saja, marah dengan selaksa alasan yang dia punya, atau mensyukuri yang sepotong itu.
Sepotong manusia yang terlalu lengkap ini juga telah merampungkan buku pertamanya bertajuk Life Without Limits: Inspiration for a Ridiculously Good Life pada tahun 2010 serta memasarkan video motivasinya yang berjudul Life's Greater Purpose dan No Arms, No Legs, No Worries.
Ia juga sudah mematahkan mitos yang payah untuk dipercaya banyak orang: cinta sejati. Sebuah foto menunjukkan ia hidup bersama istri cantiknya Kinae Miyahare, si tampan kecil Kiyoshi serta calon adik kembarnya yang segera lahir. Mereka terlihat dalam rasa syukur yang berlimpah. Satu keluarga kecil harmonis yang terdiri dari empat setengah orang.
Di mana kita tentang sepotong Nick Vujicic? Sebuah tangan sempurna karunia-Nya masihkah digunakan untuk mengetik fitnah hoaks di jagat maya, dibayar atau tidak. Sekujur tubuh lengkap masih bersimpuh bahkan berkeliling di lampu merah, menengadahkan tangan sempurna mereka atas belas kasihan manusia lain.
Tangan sempurna, dengan jam tangan mewah itu masih menengadah licik, menjual tandatangan, menunjuk dengan serakah. Melipat dan menaruhnya di saku, saban waktu tanpa keringat, digunakan dengan sangat efisien kecuali ketika menerima suap dan uang haram bentuk lain.
Dengan sedikit kuasa, dengan kaki panjang dan sempurna, seorang oknum pengayom menendang wajah seorang ibu. Seorang ibu yang mencari rezeki dengan cara haram. Mereka yang dianugerahi sepasang tangan menyelinapkan barang-barang curian, harus terhenti oleh kaki miskin cinta sang aparat.
Video buruk ini viral. Memancing kemarahan para penghuni sosial media. Lalu si tangan jahil, sempat-sempatnya menebar hoaks, memelintir fakta. Tangan-tangan sempurna yang mungkin jutaan banyaknya, mengetikkan kemarahan mereka yang sia-sia. Andai Nick punya tangan itu, ia gunakan untuk memetik matahari.Â
Di mana Jason Voorhees dan Leatherface si tukang gergaji tangan dan kaki tadi? Ke sinilah barang sebentar, kalian sepertinya dibutuhkan, untuk memotong jiwa-jiwa yang tak pernah bersyukur dan menyelewengkan karunia Tuhan mereka. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H