Maka kebencianku kepada orang - orang gemuk adalah karena rasa marahku pada keberingasan dan hegemoni yang mereka hunuskan terhadap orang - orang kurus. Sedangkan kebencianku kepada orang kurus karena kemalasan dan ketidakberdayaan mereka melawan tekanan zaman.
Terakhir, aku membenci orang berperawakan sedang, tidak kurus dan tidak gemuk. Mereka mewakili para safety player. Pencari aman yang dengan leluasa masuk ke butik lalu mencoba aneka baju di fit room tanpa kuatir kekecilan atau kebesaran.
Mereka jauh - jauh hari telah mengamankan ukuran postur mereka atas teror ketidaknyamanan apapun. Sekali - kali yang agak lebay dari mereka akan memamerkan six pack atau pusar yang ditindik dengan cara yang aneh.
Tidak sedikit dari makhluk berperut rata ini adalah para pemburu ijazah, lalu mengabdi di perusahaan asing yang telah menguras kekayaan negerinya untuk menjadi middle leader dengan gaji Dolar, lalu berhenti di situ sampai mati.
Mereka mengambil jalan hidup kelas menengah, tinggal di real estate yang nyaman dan ber-cluster kemudian beranak pinak. Mereka rutin tertawa dan bercanda sampai langit runtuh. Jikapun langit runtuh dan mereka dinyatakan selamat, maka mereka akan ber-selfie ria di atas reruntuhan tersebut.
Sebagian lagi akan sedikit berkeringat agar lulus tes atau menyuap seseorang untuk bisa jadi pegawai negeri. Hidup mereka aman nyaman hingga kakek nenek. Terkadang datang ke kantor hanya untuk mengisi absen, bermain smartphone atau membaca judul - judul Koran.
Atasan - atasan mereka korupsi, ya silakan, asal mereka bisa duduk - duduk santai di kedai kopi atau keluar masuk mall pada jam kantor, serta gaji dan tunjangan selalu utuh. Karena mereka yakin, negara tidak mungkin berhenti membayar gaji dan tunjangan, meskipun harus menumpuk utang. Di antara mereka bahkan sedang menunggu giliran, kapan waktunya jemari mereka diberi daulat untuk mengutak-atik anggaran negara lantas segera manjadi manusia gemuk berikutnya.
Mereka mampu mengkritik tapi mereka diam. Mereka memahami fenomena sosial, penindasan, ketidakberdayaan, tapi bungkam. Mereka adalah barisan bebek - bebek cuek yang anggun. Mereka logis, pragmatis dan apatis sekaligus tidak berguna untuk membuat perubahan apapun pada bangsa ini.
Maka biarlah aku menjadi pengujar kebencian yang paling kejam untuk ketiga jenis manusia ini. Termasuk membenci ketidaksempurnaanku sendiri, tidak tahu sebagai apa. Aku berbicara lewat bait - bait yang entah dimengerti atau tidak. Apakah aku berguna? Tombol hijaunya ada di tangan Anda.
Sebentar. Tidak adil rasanya jika aku sendiri yang terbebas dari kutukan. Maka untuk menyenangkan Anda semua, aku akan mengambil peran paling jahat. Aku adalah lelaki tanpa raga. Aku bisa masuk ke tubuh si kurus, si gemuk  dan manusia six pack tergantung apa keperluanku.
Aku puas mengadaptasi semua bentuk kejahatan dan kebodohan yang mereka lakukan, sepuas Anda menilaiku sebagai seorang hipokrit, oportunis atau sebagai lelaki pembisik yang paling dikutuk seantero ukuran postur apapun. Jika Anda sedang membayangkan neraka Jahanam, maka letakkan aku di dasar terdalam. Demikian. ***