Geopolitik sebagai pemicu perang adalah hukum sejarah kuno atas penaklukan ruang. Dikatakan pula oleh Sir Halford Mackinder bahwa zaman purba lebih cerdas karena nomaden berkuda bebas berkelana kemana saja di muka bumi ketika sekarang semuanya dilingkupi oleh pagar-pagar mematikan atas komando para tiran.
Nasionalisme adalah abstrak dan militerisme adalah gertak sambal (bluff), yang dalam game theory dianggap sebagai kelucuan. Jika Negara X meningkatkan kekuatan militernya menjadi 1.000, lalu Negara Y melakukan hal yang sama, maka tidak ada yang meningkat dari keduanya. Berperang adalah cara naif dan kotor untuk menyelesaikan sengketa. Tidak ada yang gembira setelah perang usai. Yang kalah mati dan yang menang tersungkur dalam kebangkrutan.
Kita selalu tahu, bahwa ancaman keamanan tidak melulu muncul dari senjata tempur kuno (kuno secara filosofis kendati ultra modern secara teknologi), melainkan dari kemiskinan, pengangguran, kesenjangan dan ketidakadilan sosial, pelanggaran HAM serta kekurangan gizi. Konsep keamanan yang baru menawarkan pendekatan yang lebih menyeluruh, mulai dari kesejahteraan fisik dan batin manusia, sampai dengan kelestarian alam.
Pemikiran akan perang yang paling brilian sekalipun macam Singer adalah primitif di sisi postmodernisme. Postmodernisme untuk beberapa masa ke depan akan sulit diterima dan mendapat penentangan. Hal ini terlihat dari gelagat manusia modern yang sulit memisahkan dirinya dengan mitos masa lalu, patriotisme, feodalisme dan paham rasisme untuk unggul dari bangsa lain.
Ada tiga bagian otak manusia yakni otak Reptil untuk pertahanan dan makanan, kemudian otak mamalia yang berfungsi di antaranya sebagai penyimpan memori, pengendalian emosi, metobolisme dan seterusnya. Yang terakhir adalah Neokorteks terbungkus di sekitar bagian atas dan sisi-sisi otak Mamalia. la merupakan 80% dari seluruh Tiateri otak manusia.Â
Tugas Neokorteks adalah berpikir, berbicara, melihat, dan mencipta. Otak ini merupakan tempat kecerdasan manusia.Â
Politik internasional dengan senjata  untuk menganeksasi negara lain sembari menguasai cadangan-cadangan logistik adalah cara kerja otak Reptil. Otak ini mendominasi cara bertindak kera yang disebut Darwin sebagai nenek moyang manusia modern. Jadi tak perlu berkecil hati pada PW Singer dengan novelnya yang bombastis. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H