Jika temuan ini terus direkayasa dengan lebih hebat serta diproduksi secara massal, tentu saja semua alat pengungkit, lift dan transportasi konvensional yang rakus bahan bakar akan kehilangan daya tarik. Alih - alih mendapatkan pujian dunia atas temuannya, T Townsend Brown, ahli fisika bertubuh ceking penemu alat ini dikerdilkan oleh Pentagon dengan label temuan berbahaya.
Alfred Suci dalam 151 Konspirasi Dunia yang Disembunyikan menulis, ketika itu Laksmana Hyman Rickover meminta dengan tegas agar Townsend menghentikan penelitiannya karena dapat menghancurkan keyakinan manusia selama ini. Larangan tersebut mengesankan Pentagon tengah menutupi sesuatu. Penyelidikan yang dilakukan Dr Paul La Violette menyingkap tirai rahasia bahwa militer AS juga sedang mengembangkan Electrogravity yang mirip dengan temuan Townsend. Proyek ini dikaitkan dengan teknologi pesawat siluman Stealth bersandi Black Project.
Townsend meninggal karena frustasi berat pada 1985 karena temuannya tidak dianggap revolusioner. Ada hal lain, kamar pribadinya di pangkalan Angkatan Laut AS di Pearl Harbor dibobol dan sebagian catatan penemuannya dicuri.
Apa yang dapat disimpulkan dari tulisan ini adalah bahwa kemajuan teknologi tidak dibenarkan terlalu lancang memasuki kehidupan awam tanpa restu pihak - pihak pengatur untuk membela kepentingan sendiri atau konspirasi kapitalisme. Teknologi yang sejatinya dapat sangat membantu percepatan peradaban dan memudahkan manusia bisa dibuat melambat atas desakan kepentingan tertentu. Padahal teknologi tak bisa dicegah apalagi didustakan. Bahkan ia telah pernah ada, ketika zaman semakin sombong dan picik. Lalu apa yang bisa kita simpulkan dengan teknologi transportasi online, sampai kapan bisa didustakan? ***
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI