Orang yang memiliki aura positif akan selalu bahagia dan penuh syukur bagaimana pun kondisinya. Bahkan mereka mampu membuat seseorang yang mulanya bengis menjadi santun dan hormat kepadanya. Ia penuh kharisma, berwajah ceria dan mengundang simpati dari khalayak.
Jika dalam suatu negeri lebih banyak orang yang beraura positif atau memancarkan energi positif, maka damai dan makmurlah negeri itu. Orang-orang positif jauh dari sikap fatalistik yang menyerembabkan  mereka dalam derita. Orang-orang positif tidak terjebak kepada paham eksistensialisme yang untuk tujuan tertentu tak mampu membedakan benar dan salah.
Orang-orang positif, gerak laku dan pikirnya adalah dialektika menuju kebenaran hakiki. Maka ia terbuka untuk semua diskursus dan ide-ide terbaik dari siapa saja. Orang-orang positif dekat dengan Tuhannya, memegang teguh keimanan tapi tak lancang membuat daftar siapa yang masuk ke surga dan siapa pergi ke neraka. Orang-orang positif tidak memukul tapi merangkul. Baginya rahmat Tuhan jauh lebih besar dari kemurkaan-Nya. Orang-orang positif lebih sedikit di alam nyata, lebih banyak di alam imaji. ***