Mohon tunggu...
Muhammad Natsir Tahar
Muhammad Natsir Tahar Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur Indonesia

Muhammad Natsir Tahar| Writerpreneur| pembaca filsafat dan futurisme| Batam, Indonesia| Postgraduate Diploma in Business Management at Kingston International College, Singapore| International Certificates Achievements: English for Academic Study, Coventry University (UK)| Digital Skills: Artificial Intelligence, Accenture (UK)| Arts and Technology Teach-Out, University of Michigan (USA)| Leading Culturally Diverse Teams in The Workplace, Deakin University and Deakin Business Course (Australia)| Introduction to Business Management, King's College London (UK)| Motivation and Engagement in an Uncertain World, Coventry University (UK)| Stakeholder and Engagement Strategy, Philantrhopy University and Sustainably Knowledge Group (USA)| Pathway to Property: Starting Your Career in Real Estate, University of Reading and Henley Business School (UK)| Communication and Interpersonal Skills at Work, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Leading Strategic Innovation, Deakin University (Australia) and Coventry University (UK)| Entrepreneurship: From Business Idea to Action, King's College London (UK)| Study UK: Prepare to Study and Live in the UK, British Council (UK)| Leading Change Through Policymaking, British Council (UK)| Big Data Analytics, Griffith University (Australia)| What Make an Effective Presentation?, Coventry University (UK)| The Psychology of Personality, Monash University (Australia)| Create a Professional Online Presence, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Collaborative Working in a Remote Team, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Create a Social Media Marketing Campaign University of Leeds (UK)| Presenting Your Work with Impact, University of Leeds (UK)| Digital Skills: Embracing Digital, Technology King's College London (UK), etc.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Walikota Boneka Ala Capone

28 Oktober 2017   13:53 Diperbarui: 28 Oktober 2017   13:55 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Al Capone: http://vignette3.wikia.nocookie.net

Walikota juga harus tahu, mafia tidak hanya ada di luar pagar. Lihat pula mafia -- mafia berseragam pamong yang kerjanya memotong anggaran, menyulap belanja, dan membuat pungutan liar. Mereka wajib dibasmi baik dari golongan laki -- laki atau perempuan, yang tua atau belia. Komplotan ini membuat negara bangkrut dan tak maju -- maju, lalu anggaran rutin yang bengkak akan selalu dilaporkan cekak.

Kita juga butuh penegak hukum yang jujur dan takut hanya pada Tuhan seperti Elliot Ness. Dengan jeli ia melihat celah hukum untuk menjerat Capone dan mengirimnya ke penjara. Ness adalah pimpinan Badan Penyelidik Kejahatan Pajak, yang kemudian mengendus nama Capone di salah satu buku yang disita polisi.

Capone adalah belut dari dunia hitam yang tersiram oli, terlalu licin untuk ditangkap. Tapi di tangan Ness, ia mati kutu. Sayangnya Ness hanya sebatang kara, di sel Atlanta -- seperti biasa -- Capone membeli martabat sipir penjara, untuk memastikan dirinya memperoleh kenyamanan, berikut buku-buku, karpet dan mesin ketik serta semua hal yang dilarang di penjara. Kegelisahan lain adalah: semua tentang Capone ada di Indonesia dan jumlah mereka bukan sedikit. Mereka bahkan lebih mutakhir, karena tidak perlu membunuh orang, cukup membeli nurani. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun