Tidak salah jika kita melihat sisi lain. Bagaimana sebuah negara yang tak punya apa – apa itu justru mampu menyeruak di sisi negara kaya raya sumber daya alamnya sekaligus masih terjebak pada kemelaratan kronis? Jawabnya mungkin karena kita kurang punya daya juang, inferior dan manja.
Sedangkan Singapura adalah perpaduan antara pemimpin yang memiliki visi kuat, cerdas dan efektif dengan rakyat yang disiplin, pembelajar dan berkemauan keras untuk menjadi bangsa terdepan di dunia. Apakah benar seutuhnya bahwa Singapura telah menyingkirkan Melayu? Jangan – jangan mereka hanya menapis.
Singapura memiliki sebuah program strategis bernama Contact Singapore yang telah dijalankan secara sistematis sejak 1998. Tujuan besarnya adalah menarik sebanyak – banyaknya – lebih tepatnya memburu – manusia berkualitas tinggi dari luar, terutama dari negara – negara tetangganya untuk datang, belajar, bekerja dan bahkan tinggal menjadi warga negara Singapura. Pastikan posisi kita, apakah kita bagian dari orang yang akan diburu atau justru dibuang oleh Negeri Singa ini. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H