Mohon tunggu...
Muhammad Natsir Tahar
Muhammad Natsir Tahar Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur Indonesia

Muhammad Natsir Tahar| Writerpreneur| pembaca filsafat dan futurisme| Batam, Indonesia| Postgraduate Diploma in Business Management at Kingston International College, Singapore| International Certificates Achievements: English for Academic Study, Coventry University (UK)| Digital Skills: Artificial Intelligence, Accenture (UK)| Arts and Technology Teach-Out, University of Michigan (USA)| Leading Culturally Diverse Teams in The Workplace, Deakin University and Deakin Business Course (Australia)| Introduction to Business Management, King's College London (UK)| Motivation and Engagement in an Uncertain World, Coventry University (UK)| Stakeholder and Engagement Strategy, Philantrhopy University and Sustainably Knowledge Group (USA)| Pathway to Property: Starting Your Career in Real Estate, University of Reading and Henley Business School (UK)| Communication and Interpersonal Skills at Work, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Leading Strategic Innovation, Deakin University (Australia) and Coventry University (UK)| Entrepreneurship: From Business Idea to Action, King's College London (UK)| Study UK: Prepare to Study and Live in the UK, British Council (UK)| Leading Change Through Policymaking, British Council (UK)| Big Data Analytics, Griffith University (Australia)| What Make an Effective Presentation?, Coventry University (UK)| The Psychology of Personality, Monash University (Australia)| Create a Professional Online Presence, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Collaborative Working in a Remote Team, University of Leeds and Institute of Coding (UK)| Create a Social Media Marketing Campaign University of Leeds (UK)| Presenting Your Work with Impact, University of Leeds (UK)| Digital Skills: Embracing Digital, Technology King's College London (UK), etc.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keajaiban Buku dari Sisi Malaikat dan Iblis

25 Januari 2017   14:02 Diperbarui: 25 Januari 2017   14:40 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan bekal pengetahuan dan teknologi dalam genggamannya, orang Eropa menjadi petaka bagi dunia terbelakang. Mereka pun menghancurkan peradaban Aztec, Inca dan Indian di Amerika, Aborigin di Autralia dan Maori di Salendia Baru. Dengan kapal – kapal mesin uap, mereka mengangkut budak – budak Afrika untuk menjadi petani tembakau di Amerika atau pemuda – pemuda dari daratan Cina sebagai buruh kasar perkebunan teh di Sumatera Timur. Petaka serupa menimpa pribumi Indonesia sebagai tujuan awal ekspedisi Eropa. Ratusan tahun lamanya bangsa ini gemetar di bawah todongan senjata.

Buang yang keruh ambillah yang jernih. Sisi malaikat Eropa adalah kegairahan belajar dan menghargai ilmu pengetahuan. Sisi iblisnya adalah penjajahan dan penghisapan. Maka ambil sisi malaikat itu dengan menegakkan perpustakaan megah di berbagai kota di Indonesia.

Untuk menciptakan kota sebagai pusat peradaban, pusat kajian khazanah sejarah, taman para penulis dan tempat berkumpulnya orang – orang cerdas perlu menjadikan perpustakaan sebagai ikonik. Setiap kota bisa menjelma menjadi kota baca, kota pustaka, kota cendikia dan perpustakaan super megah yang menyimpan jutaan buku terbaik di dunia adalah kuncinya. Sulit mana dibanding Eropa masa lalu? Ketika ilmu mesin cetak belum kelar di otak Gutenberg, harga satu buku ada yang menyamai mobil Roll Royce,tapi mereka membelinya untuk dijadikan koleksi pustaka. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun