Kenapa Generasi Milenial Susah Memiliki Rumah?
Menteri keuangan Sri mulyani menungkapkan generasi milenial mempunyai pendapatan yang rendah sedangkan meningkatnya harga rumah membuat generasi milenial sulit untuk memiliki rumah pribadi.
"Generasi muda ini kemudian akan berumah tangga, kemudian mereka membutuhkan rumah. Tapi mereka cannot afford untuk mendapatkan rumah. Mereka butuh, tapi cannot afford karena purchasing power mereka dibandingkan harga rumahnya, lebih tinggi." ujarnya pekan lalu dalam acara Securitization Summit 2022 yang dikutip, Rabu (13/7).
Menteri Badan Usaha Milik negara atau BUMN mengatakan generasi milenial yang belum mempunyai rumah sekitar 81 juta, dengan rentang usia di bawah 40 tahun dan memiliki status yang berbeda-beda.
Jadi, generasi milenial sangat membutuhkan investasi untuk kebutuhan jangka panjang, sedangkan untuk kebutuhan jangka pendek dapat dipenuhi dengan menabung. Kedua hal tersebut dilakukan untuk keberlangsungan hidup baik saat ini maupun di masa depan.
Investasi ini pada dasarnya menyisihkan sebagian harta untuk sesuatu yang lebih menguntungkan di masa depan. Jika investasi berjalan lancar maka keuntungannya akan bertahan dan dapat dinikmati sampai masa depan.
Walau pada kenyataannya, generasi milenial masih sering melakukan kesalahan-kesalahan dalam mengelola keuangan. Tetapi setidaknya dengan memahami pentingnya investasi untuk jangka panjang, tergerak sedikit keinginan dari para generasi milenial terlebih lagi demi memiliki hunian tetap.
Apakah Dampak Investasi Bagi Generasi Milenial?
Karna generasi milenial masih mendominasi di Indonesia, artinya jika mereka enggan untuk melakukan investasi akan berdampak yang tidak hanya untuk dirinya sendiri melainkan negara.
Investasi memang menguntungkan terutama untuk suatu perusahaan, karna investasi dapat mengontrol dan juga menjaga hubungan antar perusahaan. Maka dari itu, jika generasi milenial mulai melakukan investasi akan sangat berdampak positif seperti mencegah kenaikan inflasi yang terlalu cepat, membantu menciptakan lapangan kerja baru, dan yang paling utama yaitu untuk pertumbuhan ekonomi negara.
Bagaimana Pendapat Para Ahli?