Kebanyakan orang beranggapan bahwa generasi milenial adalah generasi yang masih ingin hidup bersenang-senang tanpa memikirkan masa depan termasuk dalam hal tidak ingin mencari tahu tentang investasi, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Sementara itu, dalam menjaga kestabilan finansial merupakan sikap yang harus ditanamkan sejak kecil agar dimasa depan dapat mengelola keuangan demi memenuhi kebutuhan hidup.Â
Kegiatan penyimpanan modal pada suatu perusahaan dengan tujuan mendapatkan keuntungan disebut sebagai investasi. Investasi dapat berbentuk saham, emas, rekasadana ataupun lainnya.
Masih banyak generasi milenial yang enggan melakukan investasi, padahal nyata nya investasi merupakan kebutuhan penting saat ini. Termasuk dalam membeli rumah hunian pribadi.
Dikutip dari okefinance 81 juta penduduk atau sekitar 58% dari keselurah adalah generasi milenial dengan rata-rata usian 40 (usia produktif) tetapi dengan status yang berbeda. Kemudian data dari Kementerian PUPR menyatakan keseluruhan tersebut masih belum memiliki rumah hunian pribadi.
"58% penduduk Indonesia yang hari ini di bawah 40 tahun dan juga tadi sudah disampaikan 81 juta generasi milenial dengan status yang berbeda, ini data dari Kementerian PUPR belum mendapatkan fasilitas rumah," ungkap Erick kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan hunian bagi milenial Perumnas, Depok, Kamis (13/4/2023).
Apakah Anda Termasuk Ke Dalam Generasi Milenial?
Legg-Mason melakukan Global Investment Survey pada 17 negara di tahun 2017 dimana hasil survey nya menyatakan bahwa generasi milenial adalah masyarakat yang lahir pada tahun 1982-2000.
Data menunjukan 48% dari total generasi milenial ingin memiliki hidup yang terjamin di masa depan akan tetapi saat ini mereka masih memiliki sifat hedonisme dengan penghasilan yang terbatas.
Lalu Bagaimana Caranya?
Seperti kita ketahui, investasi merupakan solusi jangka panjang yang harus bisa diterapkan oleh semua orang yang ingin memiliki kehidupan layak di masa depan termasuk untuk generasi milenial yang memiliki banyak kemauan. Tidak ada yang tahu bagaimana biaya hidup di masa depan, akan tetapi kita tetap harus mempersiapkan dana sebisa mungkin. Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, misalnya biaya hidup saat ini hanya memerlukan uang senilai Rp 2,5 juta untuk kebutuhan hidup sehari-hari selama 1 bulan penuh tetapi 10-15 tahun yang akan datang bisa saja manusia memerlukan Rp 4 juta untuk bertahan hidup selama satu bulan. Apalagi kebutuhan untuk membeli hunian tetap merupakan kebutuhan yang sangat penting di masa yang akan datang.