Mohon tunggu...
M. Nahrowi
M. Nahrowi Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis | Pengamat Bisnis Digital | Konsultan

Suka berbagi catatan; Teknologi, Bisnis, Inovasi & Seni. Sembari minum kopi di warung internet.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Innovation Series: Ketidaktahuan dan Keingintahuan Melahirkan Penemuan

2 November 2022   04:22 Diperbarui: 2 November 2022   04:32 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Saya kembali menulis di Kompasiana, mungkin nanti draft tulisan saya akan dimuat dikoran sebelah dan beberapa media lainnya (menyusul) ada banyak hal yang ingin saya tulis dan sampaikan tapi masih belum semua sempat saya tuangkan dalam tulisan. Beberapa diantaranya hampir 1 tahun terakhir ini, maksut saya: saya menulis di website pribadi saya, tidak aktif menulis dimedia network lagi. 

Hampir setiap bulannya, saya bertemu virtual dengan orang-orang baru yang mayoritas mereka adalah seorang penemu. Ha? penemu? ya, mereka adalah sekumpulan founder, orang-orang yang berani merealisasikan idenya hingga lahir kedunia dan idenya mereka presentasikan ke banyak orang. saya sangat menghargai bagaimana proses menciptakan ide hingga dia berani lahir kedunia, itu bukan hal yang mudah bagi sebagian orang, proses ini sering kita sebut ideation. 

Lalu saya tanya kepada mereka, apa alasan mereka melakukan itu? mereka adalah orang-orang yang berbeda dari kebanyakan orang lainnya, melihat sebuah masalah dan mencoba mencari solusi, saya sebut mereka terlalu perduli dengan apa yang sedang jadi permasalahan dunia, saya tidak tahu keperdulian itu baik atau tidak. 

Setelah mereka perduli mereka berusaha untuk merangkai solusi-solusi dalam bentuk kerangka berpikir, mereka mencoba berandai-anda nanti saya akan membuat ini seperti ini, bahkan hingga bagaimana ide mereka berjalan 1-5 tahun kedepannya. 

Saya melihat sesuatu yang tidak semua orang lihat, hal itu adalah visi. lalu saya coba tanya kepada salah seorang yang presentasi malam itu kepada kami [kebetulan kami validator idea dalam posisi ini] mereka menjelaskan bahwa mereka ingin nantinya sesuatu yang mereka pikirkan itu bisa bantu salah satu permasalahan yang terjadi.

Lalu saya tanya kepada mereka, apakah anda sudah melakukan riset terkait hal ini? sudah punya data yang menjelaskan bahwa ini memang penting dan dibutuhkan? 

Lalu mereka mengajak rekannya untuk bicara, bahwa mereka telah melakukan beberapa interview dengan calon pengguna dan menyatakan bahwa ini bisa dilanjutkan. ide bagus, langkah awal untuk memulai hal yang lebih besar lagi. 

Hal diatas adalah salah satu contoh pemaparan dari seorang founder dari salah satu peserta, masih ada 15 lainnya yang juga punya visi, misi lebih besar. Tapi, saya hanya mengambil salah satu contoh ini untuk menanyakan, apa yang melatarbelakangi mereka untuk melakukan semua itu? lalu mereka menjawab, saya tidak tahu dan saya ingin tahu jawabannya. 

Saya telah bertanya kemana-mana, tidak ada yang bisa menjawabnya, lalu saya terus mencari, dari setiap pencarian saya bertemu dengan orang baru yang memberitahu saya untuk kesana, lalu saya pergi kesana hingga saya bertemu dengan seseorang yang bisa menjawab pertanyaan saya. Tanpa mereka sadar, perjalanan mereka selama itu melahirkan banyak karya, buku-buku, hingga penemuan yang mereka sendiri tidak sadar bahwa mereka telah berjalan kesana dan sejauh itu.

Inovasi lahir dari ketidaktahuan, rasa ingin tahu dan sebuah hal yang menarik kita untuk terus mencari jawaban dari sebuah hal itu. Dan untuk memupuk hal itu, perasaan bodoh menjadi daya ungkit sendiri, untuk bisa membuka pikiran agar rasa kurangnya pengetahuan terus ada, karena jika kita merasa kita sudah bisa, maka pikiran akan tertutup untuk menerima hal baru.

Cukup temukan satu hal, yang ingin kamu cari untuk kamu pelajari dan jika kamu menemukan itu kamu akan merasa bahagia dan kamu akan bagikan hal itu kepada orang lain, itu adalah makna dari ilmu pengetahuan - nasehat seorang profesor.

Salam Literasi, M. Nahrowi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun