Mohon tunggu...
M. Nahrowi
M. Nahrowi Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis | Pengamat Bisnis Digital | Konsultan

Suka berbagi catatan; Teknologi, Bisnis, Inovasi & Seni. Sembari minum kopi di warung internet.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Kenalan dengan "Cyber Drone 9" dan Mesin Pengais Konten Negatif dari Kominfo

4 Oktober 2019   10:10 Diperbarui: 4 Oktober 2019   10:56 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kominfo -- Seiring meningkatnya perkembangan dunia internet di Indonesia, tentu tidak dipungkiri akan bertambahnya konten yang bersifat positif maupun negatif. Tahun ini Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) RI mulai aktif dalam memburu berbagai konten negatif menggunakan mesin teknologi masa kini.

Bulan Januari lalu, Kominfo merilis sebuah sistem baru sebagai pengganti sistem pemblokiran konten negatif yang telah ada sebelumnya yakni Trust+ yang secara legal di bubarkan. Sistem baru ini adalah Cyber Drone 9. 

Sistem yang memiliki ruangan khusus di lantai 8 Gedung Kominfo itu membantu tim yang berjumlah 58 orang untuk mempercepat proses pencarian konten negatif. Tak hanya berperan pasif menerima laporan masyarakat, Cyber Drone 9 juga aktif mencari konten negatif dengan memanfaatkan mesin khusus bernama "Ais".

Mesin berbasis crawling tersebut mulai dioperasikan pada 3 Januari yang lalu. Mesin ini berguna untuk membantu tim Cyber Drone 9 menemukan situs dan akun penyebar konten pornografi, perjudian online, penipuan online, radikalisme, dan sebagainya. 

Mesin ini juga bertugas selayaknya "Polisi Online" yang menangani berbagai macam pemblokiran situs yang tersebar di internet dan mengandung konten negatif.

Sebelumnya konten negatif internet masih bisa dilaporkan masyarakat melalui situs aduankonten.id yang ditangani juga tim Cyber Drone 9. Paralel dengan itu, tim Cyber Drone 9 terus mengais konten negatif dengan mesin Ais.

Lalu, bagaimana cara kerja Mesin Ais di Cyber Drone 9?

Cara kerja mesin ini seperti proses penyortiran, yaitu dengan memasukkan kata kunci tertentu, mesin Ais hanya membutuhkan waktu sekitar 5 hingga 10 menit untuk menemukan situs dan akun media sosial penyebar konten negatif.

Potensi viral-nya konten negatif tersebut juga dapat teridentifikasi. Tim Cyber Drone 9 mengimbau masyarakat tak perlu khawatir soal privasi atau kemungkinan internet di Indonesia bakal penuh sensor. 

Mereka menjamin tim Cyber Drone 9 tak akan digunakan pemerintah untuk mengawasi semua pengguna internet dan media sosial. Mesin Ais di Cyber Drone 9 hanya untuk mempercepat proses crawling konten negatif yang awalnya dilakukan secara manual.

sumber: twitter/aris setiawan
sumber: twitter/aris setiawan

Mesin itu tak dibekali "senjata pembunuh" situs, akun media sosial, portal berita, dan lainnya. Hasil temuan mesin Ais selanjutnya akan diverifikasi ulang oleh tim verifikator yang terpilih dan terlatih Kominfo. Bukti nyata konten negatif akan di-screencapture, lalu diteruskan ke tim eksekutor untuk tindakan terakhir.

Jika sebuah situs atau akun memang dianggap meresahkan dan melanggar aturan yang berlaku di Indonesia, maka tim eksekutor Cyber Drone 9 akan segera melakukan tindak pemblokiran dengan berkoordinasi ke penyedia jasa internet dan penyelenggara media sosial.

Masyarakat pun dapat membantu tim Cyber Drone 9 untuk mengadukan konten internet negatif. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun