Mohon tunggu...
M. Nahrowi
M. Nahrowi Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis | Pengamat Bisnis Digital | Konsultan

Suka berbagi catatan; Teknologi, Bisnis, Inovasi & Seni. Sembari minum kopi di warung internet.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kenapa Bisnis Online Saya Tidak Laku? (Studi Kasus Ecommerce)

14 Mei 2019   09:00 Diperbarui: 14 Mei 2019   09:16 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kali ini saya akan menulis mengenai permasalahan yang banyak sekali bisnis online temui, mungkin adalah fase yang pasti dialami oleh para pebisnis online pada umumnya, ketika kita membuat sebuah bisnis online, ingin jadi pengusaha dibidang online ataupun berjualan. tentu ada beberapa hal yang perlu kita pelajari, salah satunya bagaimana cara mengembangkan bisnis online tersebut.

Baiklah, kali ini fokusnya untuk bisnis online adalah kepada "toko online" saja, agar kita mudah untuk menganalisanya, jadi anggap saja kita seorang pengusaha yang ingin menjual suatu produk, disini produk sudah ada suppliernya, produk yang kita jual adalah produk yang masih baru dipasaran, karena kita sebagai tangan pertama artinya kita juga ikut melakukan proses "Product Development" yaitu proses pengembangan suatu produk baru yang mana sama sekali belum ada dipasaran dan dicoba untuk dikenalkan kepasar sampai ada customer yang percaya dan menjadi pelanggan kita, pada kasus ini medianya juga sudah ada, memang medianya tidak setinggi media besar trafiknya namun nyatanya pada kondisi dilapangan masih banyak trafik yang dihasilkan karena memang media ini menyasar segment khusus.

Sebuah produk yang baru saja lahir tentunya butuh branding, butuh marketing, butuh penjelasan apa produk ini, fungsinya untuk apa saja dan yang terpenting ini produk dibuat untuk siapa? semua segmentasi dan tujuan pembuatan produk inipun harus jelas, karena tanpa itu produk apapun juga kesulitan untuk dijual, asumsinya sekarang kita adalah seorang penjual produk baru, produk ini belum ada brand, jadi kitalah yang bertugas untuk mengenalkan brand, membuat brand image, membuat citra mengenai produk ini melalui internet. Nah proses inilah yang biasa disebut New Product Development (NPD). Dalam proses NPD ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu produk dari product launching hingga produk itu rilis hingga diterima oleh market.

Pemilihan brand, konsep pengenalan produk, konsep fungsi produk, product design thinking, pemilihan tujuan, misi dan yang terpenting adalah siapa market dari produk tersebut, karena produk yang bagus tanpa ada market khusus yang dituju juga nyatanya tidak mudah untuk masuk ke pembelian customer.

Pada prinsipnya, setiap produk yang telah berhasil diciptakan akan mengalami fase promosi terlebih dulu, pembentukan karakter produk, menanamkan image produk kepada calon customer barulah mengalami proses penjualan. faktor keberhasilan penjualan juga ada banyak faktor, diantaranya adanya kebutuhan konsumen, harga yang kompetitif, promosi yang mengena dan layanan yang prima.

Nah, jika sebuah produk sudah dirilis artinya fase goals selanjutnya adalah penjualan, bagaimana produk itu bisa terjual, jika tidak tentunya akan mergui bukan? produk yang sudah direncakanan dari berbagai analisa hingga jadi suatu produk itu saja sudah sangat baik. tinggal selanjutnya bagaimana cara untuk menjual produk tersebut agar bisa diterima oleh market. asumsinya semua produk telah selesai dan dipromosikan dengan baik kepada customer dalam waktu yang telah ditentukan sebelumnya. namun pada kenyataannya ada permasalahan sebagai berikut:

" KENAPA PRODUK YANG SAYA JUAL TIDAK LAKU DI PASARAN/ONLINE? "

Nah, mungkin rekan-rekan pengusaha online pasti bertanya apa yang membuat hal itu terjadi, apa yang salah yang bisa di evaluasi. dalam beberapa pengalaman saya menulis beberapa point penting diantaranya sebagai berikut :

KENAPA PRODUK TIDAK LAKU?

1. PRODUK YANG KITA JUAL TIDAK DIBUTUHKAN OLEH MARKET

Kita coba lakukan analisa terlebih dulu kebelakang, apakah waktu dibuatnya produk ini tidak ada riset pasar, langsung buat saja atau bagaimana? kita juga perlu cek produk ini dibuat dan diperuntukkan untuk siapa? bisa jadi waktu pembuatan produk tidak ada riset pasar sehingga kita tidak tahu bahwa produk sejenis ini tidak laku dan tidak dibutuhkan oleh market, sehingga solusinya sebelum buat produk lebih lanjut, kita juga perlu riset market apa yang dibutuhkan oleh market dan apa benar produk kita dibutuhkan market.

2. LEMAHNYA PEMASARAN KITA

Selanjutnya kita bisa cek lagi, ternyata dari hasil riset produk yang kita jual itu dibutuhkan market dan baik, namun ternyata alasan kenapa tidak lakunya produk ini karena kita yang tidak bisa menjual produk ini, artinya komunikasi untuk menyampaikan isi produk, manfaat dari produk hingga apa yang bisa produk ini lakukan untuk membantu customer/market tidak tersampaikan dengan baik. sehingga tidak jarang sebagus apapun produk kita jika kita tidak menceritakan, mengkomunikasikan produk ini dengan baik kepada customer, nyatanya juga produk ini tidak bisa dengan baik diterima oleh customer Artinya setiap apapun yang kita jual, kita butuh menjelaskan dengan baik, kita perlu menjelaskan kepada siapa kita harus menceritakannya, sehingga kita menceritakan produk kepada orang yang tepat. 

Yang sering ditemui, terkadang kita mempunyai suatu solusi yang mana solusi itu tidak tepat ke orang yang mempunyai permasalahan, sehingga kita salah menerapkan pemasaran, ada seseorang yang sangat ingin es krim, dia sedang mencari eskrim yang enak, disisi yang lain kita adalah sebuah perusahaan eskrim yang ingin membagikan eskrim gratis minggu ini, kita berada dilingkungan orang yang lebih suka minum eskopi daripada minum eskrim, sudah satu bulan kita mempromosikan eskrim gratis namun tidak ada seorangpun yang menyukainya.

Pada kasus ini adalah, produk ini tidak disampaikan seorang yang tepat, market yang tepat, sehingga eskrim seenak apapun tidak akan laku terjual karena memang mereka tidak menjual kepada orang yang membutuhkan eskrim, solusinya kita perlu tahu dimana dan siapa yang ingin kita tuju, barulah kita menerapkan pemasaran yang tepat. karena jika kita promosi ke orang yang salah, sekuat apapun prosentasi untuk mendapatkan penjualan juga sedikit.

3. PENYEDIAAN STOK YANG KURANG STABIL

Ketika 2 point diatas sudah terlampaui dengan baik, seharusnya sudah tidak ada kendala, dan bisa dipastikan produk yang kita jual harusnya sudah laku dan menghasilkan sesuatu. namun menerapkan fase diatas juga tidak seintan itu, karena beberapa prosesnya tentu ada yang belum saya tlisakan disini, karena tentu akan banyak sekali nantinya. 

Saya berasumsi produk sudah ada ke market yang tepat dan juga sudah ada penjualan, lalu apa hal yang menyebabkan tidak ada produk yang laku lagi? kan sudah selesai semuanya prosesnya? oh tidak. 

Saya berasumsi, bahwa jika semua proses diatas telah dilalui namun tidak ada hasil omset, tentu ada yang salah. salah satunya adalah, kita bisa evaluasi lagi bahwa, seberapa banyak customer yang tertarik dengan produk ini? apakah banyak? jika sudah banyak artinya promosinya berhasil selain itu coba ditanyakan lagi, apakah ada kalangan tertentu yang mengingkan produk ini dan berhasil menelpon kita untuk bertanya untuk membelinya? jika iya artinya produk kita sudah berada jalur yang tepat diterima oleh market.

Kemudian, coba kita lihat lagi, ketika customer menginginkan produk kita (karena hasil marketing kita) produk didelivery kepada customer dengan baik? customer tidak menunggu lama untuk mendapatkan produk ini? customer langsung mendapatkan produk ini dengan mudah? apakah semua itu sudah berjalan dengan baik, bisa jadi yang terjadi adalah, ketika customer itu membutuhkan produk kita, ternyata kita tidak siap stok, jika produk habis kita tidak langsung mengisinya, sehingga ketika ada customer bertanya, banyak jawaban yang dia terima "produk tidak ada". artinya, ketima suatu produk sudah rilis, sudah diterima oleh market, namun jika saat customer memutuskan ingin membelinya tidak adanya ambil alih dengan cepat customer akan lari dan pergi ketempat yang bisa menjawab permintaan mereka. nah ini juga penting.

4. LAYANAN YANG PRIMA

Pelayanan merupakan faktor penting penentu jadi tidaknya customer membeli kepada kita, kenapa? tanpa adanya layanan yang baik, ramah dan memberikan solusi customer juga akan mencari tempat yang bisa melayani mereka dengan baik. pada kenyataanya, ketika customer kita coba bertanya apakah barang ini ada? artinya mereka tertarik untuk membeli produk kita kan? ada berapa persen yang membuat mereka tertarik untuk membeli produk kita, hal itulah yang perlu diolah agar menjadi deal dan penjualan. Artinya promosi dan kebutuhan market sudah bertemu, selanjutnya waktunya kita untuk memberikan pelayanan terbaik kepada mereka, pastikan bahwa kita bisa memberikan solusi untuk kebutuhan mereka, dengan begitu ada rasa percaya dan solusi yang bisa ditawarkan, pada fase selanjutnya kita juga harus memikirkan bagaimana agar customer jadi memutuskan untuk membeli produk dikita. apakah dengan diskon, layanan purna jual atapun support 24 jam, masing-masing tawaran tersebut akan menjadi pembeda antara kita dengan kompetitor lain jika ada kesamaan harga yang cukup jadi konsentrasi customer.

Semoga kita bisa sama-sama evaluasi, sehingga bisnis online kita terus berkembang, maju dan berhasil, dengan adanya permasalahan yang ditemui bisa dijadikan pelajaran bahwa membangun bisnis kunci utamanya adalah terus belajar, banyaknya permasalahan dalam bisnis akan memperkaya kita dengan adanya pengalaman untuk jadi lebih baik lagi, dan semoga toko online kita laris manis!!

Sekian sharing dari saya, semoga ada ilmu yang bisa didapatkan untuk rekan-rekan, pebisnis online terutama toko online pasti akan merasakan sensasinya ketika membaca catatan ini.

Terimakasih, Regards, M. Nahrowi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun