Mohon tunggu...
M. Nahrowi
M. Nahrowi Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis | Pengamat Bisnis Digital | Konsultan

Suka berbagi catatan; Teknologi, Bisnis, Inovasi & Seni. Sembari minum kopi di warung internet.

Selanjutnya

Tutup

Money

Cara Membangun Bisnis Online dari Awal

16 April 2019   12:59 Diperbarui: 16 April 2019   13:29 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kali ini saya akan mencatat mengenai pelayanan pada bisnis online yang merupakan point penting dalam keberhasilan suatu bisnis online. sebut saja ecommerce, perusahaan yang berbasis jual beli produk melalui situs website.

saya punya cerita yang menarik mengenai ini, ditengah banyaknya pasar jual beli yang sangat ramai diperbincangkan tentu saja jika kita seorang pemilik bisnis online akan bertanya, bagaimana cara agar bisnis ini bisa ramai dikunjungi banyak orang, ditemukan dipencarian Google, hingga produk yang kita jual laku dan menghasilkan banyak income.

yaa, itu maunya.

Namun, dalam perjalanan membangun bisnis dari 0 khususnya ecommerce, banyak hal yang mempengaruhi keberhasilan suatu bisnis online, tidak hanya mengenai banyaknya trafik saja, ada hal-hal lainnya juga yang sebenarnya tujuannya satu; bisnis berkembang dan maju.

Dalam bisnis ecommerce yang saya tahu, tentu kita harus punya produk yang perlu kita jual kan? selain produk yang akan kita jual, terlebih dulu kita harus menemukan siapa pengguna / market kita. tanpa itu? mau sebaik apapun produknya kalau tidak ada yang membeli, tetap saja tidak laku kan?

Nah, pastikan produk yang dijual itu dibutuhkan oleh market ataupun jika mau branding sekalian saja yang unik yang tidak ada dipasaran, artinya resikonya membangun brand dan juga menciptakan market sendiri.

Ketika produk selesai dibuat, barulah produk itu dipasarkan melalui online (karena ini bisnis online), nah pada fase ini kita akan menemukan beberapa tantangan baru apa itu? yaitu; Bagaimana agar bisnis/produk saya mudah ditemukan di Google? karena lebih dari 75% orang yang berada diinternet mencari sesuatu melalui internet, begitu juga pebisnis online mereka berlomba-lomba untuk ditemukan di Google. saya pikir itu sebuah tantangan sebuah bisnis manapun untuk pertama kalinya.

Nah, asumsinya sudah ada customer yang menemukan bisnis kita, lalu dia pasti ada 2 pilihan, pertama dia langsung membeli produk kita karena kita pakai ecommerce, yang kedua dia akan bertanya bisa melalui telpon atau chating tentunya. pada fase ini sangat menentukan apakah customer jadi membeli produk kita atau tidak, karena pada awalnya dia sudah mencari produk yang mereka mau secara acak melalui internet, lalu bisnis kita muncul pada urutan pertama. 

Pertanyaanya; Apakah mereka menemukan jawaban dari solusi yang mereka cari diinternet dengan situs ecommerce kita?

Jika iya, SELAMAT!!!! Artinya mereka akan langsung membeli produk itu tanpa pikir panjang.

Namun, tunggu dulu, sebelum bisa seperti itu tentu adalah proses dibaliknya ada beberapa faktor yang mempengaruhi tentunya, apakah situs website kita cepat? apakah informasi yang telah diberikan website kita telah diterima dengan baik? dan apakah customer percaya dengan apa yang kita jual? kemudahan dan kepercayaan pada bisnis ecommerce membuat user bisa memutuskan beli atau tidak dalam hitungan  detik saja.

Jika kita bisa ditemukan oleh user, sebut saja pengunjung bisnis online kita 1000/hari artinya itu sudah tinggi kan? masak dari 1000 pengunjung yang masuk ke toko kita, tidak ada satupun seorang yang membeli atau tertarik? Jika tidak ada, artinya ada yang salah tentunya.

Sama halnya seperti toko fisik, toko sudah bagus, tempatnya berada distrategis, banyak orang sudah berkunjung namun tidak ada seorangpun yang bertanya dan juga membeli kenapa??

Ini pertanyaan yang selalu dialami oleh pebisnis online pertama kalinya. dan itu wajar, karena itu berproses.

Kira-kira apa yang membuat customer tidak bertanya atau membeli?

Tentu sampai disini, kita perlu evaluasi, apakah karena produk kita kurang diminati user kita cek dengan (market research)? Apakah penjelasan setiap produk yang kita jual kurang informatif (cek product specialist)  atau apakah memang promosi yang kita lakukan belum maksimal (cek media promosi, channelnya, trafiknya)? atau jangan-jangan ketika customer sudah banyak yang berkunjung dan mampir namun kita cuekin (cek bagian customer service)? 

Bisa jadi.

Kita bisa cek satu persatu alasan yang membuat seperti itu, okey. saya lanjutkan ke proses berikutnya.

Asumsinya, permasalahan diatas sudah ketemu solusinya yaitu diantara beberapa proses diatas, dan sekarang customer sudah bisa membeli dengan baik, artinya business flow sudah berjalan dengan baik, perusahaan bisa mengirakan berapa omset yang perlu dikejar, bisa mengetahui sisi mana saja yang perlu dibenahi.

Sampai tahap itu, asumsinya customer sudah menemukan kita dengan baik, mudah dan dia tidak ada masalah dengan produk kita, dan dia nyaman membelinya.

Pada fase ini, kita belum bisa berpuas diri, karena fase selanjutnya adalah memastikan produk yang dipesan oleh customer rapi dengan baik, selanjutnya ketika produk itu sudah terpacking dengan baik, kita pastika  pengiriman tepat waktu dan tidak membuat customer menunggu.

Disaat pengiriman produk. kita perlu sekali berkomunikasi dengan customer, memastikan  bahwa barang yang customer pesan segera diantarkan dengan baik, dengan begitu customer akan menuggu dengan tenang, pesanan mereka. 

Sebagai team customer, kita perlu memastikan bahwa produk telah sampai ditangan customer dengan baik, lalu bisa kita menanyakan feedback kepada mereka, bagaimana apakah ada kekurangan, apakah ada permasalahan, semua keluhan mereka kita tampung kita jadikan suatu evaluasi untuk perusahaan.

Selanjutnya kita bisa sebut ini customer relations, yaitu menjaga hubungan dengan customer, ketika mereka telah memesan produk kita beberapa minggu yang lalu, memastikan bahwa customer diperhatikan dengan baik.

Ketika kita sudah menjadi solusi untuk customer dan mereka juga nyaman telah bekerjasama dengan kita, sudah bisa dipastikan mereka akan pergi kekita dan merekomendasikan kita kepada orang-orang terdekatnya. jika belum? tentu ada kesalahan diawal yang perlu dievaluasi lagi.

Kesimpulannya adalah : Customer dulu, Customer dulu, Customer Lagi.

Semoga catatan ini bermanfaat,

Regards, M. Nahrowi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun