SUMEDANG - Pondok pesantren kini telah memiliki perhatian khusus pemerintah dengan terbukti telah adanya Undang-undang tentang pesantren. Keberadaannya pun kini telah banyak hingga ke penjuru nusantara. Sebelah barat Sumedang tepatnya di kaki Gunung Manglayang berdiri kokoh pesantren tua yang bernama Pondok Pesantren Al Majidiyah yang pertama kali didirikan oleh K.H. Abdul Majid. Pesantren ini lokasi tepatnya di Dusun Nyalindung RT 6/2, Desa Mekarsari, Kecamatan Sukasari, Sumedang.
Pesantren yang dibangun sejak 1925 ini berawal dari sebuah musala Kiai Majid yang menanamkan nilai-nilai keislaman, mengajarkan ilmu syariat, hingga ilmu akhlak untuk pengamalan ibadah sehari-hari. Aktivitas pembelajaran pun seiring waktu berkembang menjadi sebuah pondok pesantren
Awalnya, nama pesantren ini adalah Pesantren Nyalindung. Namun, kemudian berganti nama menjadi Pesantren Al Majidiyah yang diambil dari nama pendirinya yakni Abdul Majid. Usai KH Abdul Majid wafat, pesantren ini kemudian dilanjutkan oleh penerusnya KH Sulaeman pada 1955 dengan membuka majelis ta'lim. Dan pada 1970, KH Sopandi mendirikan madrasah agama atau yang biasa dikenal madrasah diniyah taklimiyah.
Selanjutnya, perkembangan Pesantren Al Majidiyah semakin maju berkat putra KH Sopandi, Dr. Moh Athoilah yang merupakan alumni Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon pada 2000 membuka Lembaga Pendidikan, Taman Pendidikan Alquran di lingkungan pesantren.
Berikut daftar pengasug Pondok Pesantren Al Majidiyah:
1925-1955 : KH Abdul Majid bin Salhari
1955-1988 : KH Sulaeman bin H Syarif
1988-2008 : KH Sopandi bin Jarkasih
2008-sekarang : KH Muslim Mubarok, M.Ag bin KH Sopandi
Adapun tujuan Ponpes Al Majidiyah di antaranya membentuk santri yang berbudi pekerti luhur, membentuk santri berakhlakul karimah, menjadikan santri berilmu dan dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari, melahirkan alumni berjiwa Islam, melahirkan alumni siap kiprah, dan melahirkan alumni berguna untuk bangsa dan agama.
Saat ini jumlah santri yang ada di Ponpes Al Majidiyah berjumlah 345 santri dan 25 pengurus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H