Pada sebuah kajian Ahad Pagi di Musholla Al Manar Bantul Yogyakarta, Mbah Syuaib Musthofa, menyampikan bagaimana supaya menjadi orang baik dan dihormati. Menjadi orang yang berwibawa, Â dihormati,dan juga disegani tentunya menjadi dambaan banyak orang.Â
Â
Namun demikian , untuk bisa seperti itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Â
Ada beberapa proses pembiasaan yang harus dilakukan oleh kita pastinya. Dalam Islam hal tersebut sering disebut harus mempunyai Akhlaqul Karimah.Â
Â
Imam Al-Ghazali membagi akhlak ke dalam dua syarat, yakni stabilitas dan spontanitas.
Â
Adapun stabilitas akhlak merupakan karakter yang memungkinkan pelakunya melakukan perbuatan baik yang konsisten, permanen, serta berkelanjutan.Â
Â
Dalam sebuah pengajian di Musholla Al manar Bejen Bantul, Mbah Syueb Musthofa memberikan tips sederhana agar supaya bisa menjadi pribadi yang dihormati dan disegani.Â
Â
Beliau mengatakan, seseorang harus mempunyai jiwa Prajurit. Namun kata Prajurit disini adalah sebuah akronim, yaitu Prasojo, Jujur dan Irit.
Â
Tips untuk menjadi pribadi yang dihormati menurut Mbah Syueb :
Â
Pertama, Harus menjadi pribadi yang Prasojo.Â
Kata ini hampir semakna dengan kata sederhana. Termaktub dalam Al-qurn surat Al-Furqon: 67
Â
"Dan orang-orang yang baik adalah apabila menyalurkan (hartanya), maka ia tidak tidak berlebihan dan tidak terlalu pelit. Dan adalah (pembelanjaan itu) di antara kedua itulah yang baik."(QS. Al Furqan: 67)
Â
Rasulullah SAW berdoa yang bunyinya sebagai berikut:
Â
"Ya Allah, jadikan rezeki keluarga Muhammad berupa makanan yang secukupnya" (HR. Muslim)
Â
Mbah Syueb memberikan gambaran tersendiri tentang kata prasojo ini yaitu sebuah karakter sederhana, tidak berlebihan, tidak neko-neko.
Â
Prasojo juga beliau artikan  tidak berpola pikir rumit-ruwet dan lebih mengarah pada efisiensi dan efektifitas. Â
Â
 Kedua, Berusaha menjadi orang Jujur.Â
Allah menjadikan sifat jujur sebagai tanda-tanda orang-orang shaleh, Allah Swt. berfirman:
Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya)". (Qs. al-Ahzab: 23)
Â
Nabi SAW menjadikan kejujuran sebagai asas dari setiap kebaikan, sebagaimana sabdanya yang artinya:Â
Â
 "Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke sorga. Seseorang yang selalu jujur dan mencari kejujuran akan ditulis oleh Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah sifat bohong, karena kebohongan membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa ke neraka.Orang yang selalu berbohong dan mencari-cari kebohongan akan ditulis oleh Allah sebagai pembohong" (HR. Muslim).
Â
Jujur harus menempatkan kebenaran sebagai nilai utama. Dalam karakter ini tersirat keterbukaan, transparansi dan akuntabilitas
Â
 Ketiga, Menjadi pribadi yang irit(hemat)
Sebagaimana termaktub dalam QS. Al Isra ayat 27 sebagai berikut:
"Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya." (QS. Al Isra: 27).
Â
Irit harus berimplikasi pada perilaku hidup yang tidak berlebihan, tidak boros, dan menghindari kesia-siaan.Â
Â
Itulah beberapa tips yang bisa kita coba tempuh demi menuju pribadi yang di hormati dan disegani, adanya satunya kata dan perbuatan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H