Sabtu pon adalah hari dimana ibu-ibu di kampung Bejen Bantul mengadakan pengajian rutin. Konon pengajian atau majlis taklim tersebut sudah ada sejak 30 tahun lalu.
Sebuah majlis taklim yang beranggotakan ibu-ibu aisyiah dan muslimat, kayaknya ini unik. Namun dibawah asuhan Mbah Syuaib Musthofa menjadi hal yang biasa.
Pengajian bergilir dari rumah ke rumah diawali dengan tadarus Qurn dan dilanjutkan kajian serta tanya jawab. Mbah Syuaib selalu memberikan materi yang aktual, karena memang keseharian beliau adalah penikmat berita TV dan juga surat kabar lainnya.
Sore itu pengajian bertempat di rumah saya, sambil menyiapkan hidangan saya ikut mendengarkan apa yang beliau sampaikan.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi." (Al-Munafiqun: 9)
"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu): di sisi Allah-lah pahala yang besar." (At-Taghabun: 15)
"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shalih adalah lebih baik pahalanya di sisi Rabbmu serta lebih baik untuk menjadi harapan." (Al-Kahfi: 46)
Mbah Syuaib menjelaskan ketiga ayat tersebut secara panjang lebar yang pada intinya Sebagai anugerah, harta dan anak harus menjadi sebab seorang Muslim semakin dekat dengan Allah SWT.
Sebagai ujian, jangan sampai harta dan anak menjauhkan seorang Muslim dari Allah SWT karena cinta dan takut yang berlebihan kepada selain Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H