Mohon tunggu...
M Munawir
M Munawir Mohon Tunggu... Guru - Menjadikan Hidup Lebih Bermakna

Guru Di Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tatanan Kehidupan Baru Pasca Pandemi Virus Corona-19

28 Mei 2020   08:31 Diperbarui: 29 Mei 2020   10:35 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau dulu orang memakai masker agar supaya menghindari debu atau untuk melakukan penyamaran, tetapi saat ini kita terbiasa melihat orang memakai masker dimanapun dan juga sudah muncul berbagai model masker.

Hampir di semua rumah, toko dan perkantoran memasang wastafel untuk cuci tangan. Pengunjung harus cuci tangan sebelum memasuki area toko atau kantor. Masyarakat sudah mulai terbiasa dengan penggunaan handsanitizer. Kantor-kantor dan supermarket juga mengecek pengunjung menggunakan thermogun.

Restaurant, rumah makan atau warung kopi yang biasanya penuh dengan orang yang nongkrong sekarang sepi pengunjung, saat ini orang lebih suka membeli makan dengan cara layanan antar. Pelaku bisnis konvensional juga sudah pada mencoba menawarkan produknya secara on line.

Acara-acara keagamaan dan majlis taklim untuk mendengarkan tausiyah dari para ustadz saat ini menggunakan media on line tanpa harus hadir disuatu tempat dalam rangka menghindari kerumunan.

Para guru sudah mulai terbiasa memberikan tugas kepada siswa-siswanya menggunakan googleclassroom, edmodo, webinar atau aplikasi yang lain.

Rencana seseorang untuk berlibur menjadi tertunda, konon sektor pariwisata adalah sektor yang paling terpuruk akibat pandemi ini. Refreshing lebih banyak dilakukan dengan bercanda dengan anggota keluarga atau berkebun, merawat tanaman dan merawat hewan piaraaan. Ibu-ibu lebih banyak mencoba berbagai resep makanan untuk dimasak sebagai sarana refreshing.  

Acara pernikahan yang biasanya diramaikan dengan kehadiran keluarga dan kerabat dalam sebuah pesta resepsi, kini terpaksa harus ditiadakan, dan hanya boleh dihadiri oleh 10 orang saja. Padahal dulu sebelum pandemi, sebuah pernikahan terasa “tabu” jika tanpa pesta yang melibatkan banyak orang.

Rencana gelaran pilkada serentak juga ditunda. Pastinya dengan pola dan format yang berbeda demi menghindari kerumunan dan pengumpulan masa.

Beberapa rencana konser musik, pagelaran teater, pameran hasil karya seni juga dibatalkan. Para musisi menggelar konsernya juga memanfaatkan media online.

Kolam renang, tempat kebugaran, area bermain anak menjadi tempat yang dihindari karena kekhawatiran terpapar virus disana.

Kesadaran makan sayur dan buah untuk menjaga stamina juga meningkat, dibuktikan dengan meningkatnya permintaan komoditi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun