Mohon tunggu...
Mega Mayang Sari
Mega Mayang Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa PPG Prajabatan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Optimalisasi Waktu Belajar: Penggunaan Planning Card untuk Mengatasi Prokrastinasi Akademik

24 September 2024   23:39 Diperbarui: 24 September 2024   23:42 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Menunda mengerjakan tugas merupakan fenomena yang sering dijumpai di kalangan peserta didik. Prokrastinasi akademik adalah fenomena lazim, namun mengganggu dalam situasi akademik. Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination, pro memiliki arti mendorong maju atau bergerak maju dan crastinus memiliki arti keputusan hari esok, maka jika digabungkan menjadi menangguhkan atau menunda sampai hari berikutnya (Ghufron, 2003). Menurut Ferrari, dkk,. (dalam Rizvi, 1997: 53) bahwa prokrastinasi akademik banyak berakibat negatif, dengan melakukan penundaan, banyak waktu yang terbuang dengan sia-sia. Tugas-tugas menjadi terbengkalai, bahkan bila diselesaikan hasilnya menjadi tidak maksimal. Penundaan juga bisa mengakibatkan seseorang kehilangan kesempatan dan peluang yang datang.

Prokrastinasi dapat dikatakan sebagai suatu penundaan atau kecenderungan menunda-nunda memulai suatu kerja, namun prokrastinasi juga bisa dikatakan sebagai penghindaran tugas yang diakibatkan perasaan tidak senang terhadap tugas dan ketakutan untuk gagal dalam mengerjakan tugas (Ghufron & Risnawita, 2012: 150). Menurut Solomon dan Rothblum (1984) prokrastinasi merupakan kecenderungan menunda untuk memulai menyelesaikan tugas dengan melakukan aktivitas lain yang tidak berguna sehingga tugas menjadi terhambat, tidak selesai tepat waktu, dan sering terlambat. Menurut Solomon dan Rothblum (1984) suatu penundaaan dikatakan sebagai prokrastinasi apabila penundaan itu dilakukan pada tugas yang penting, dilakukan berulang-ulang secara sengaja, dan menimbulkan perasaan tidak nyaman, secara subjektif dirasakan oleh seorang prokrastinator.

Kebiasaan menunda-nunda mengerjakan tugas ini dapat menghambat pencapaian akademik dan menyebabkan stress, rendahnya kualitas hasil belajar, hingga keterlambatan penyelesaian tugas. Prokrastinasi akademik umumnya disebabkan oleh berbagai faktor internal seperti kurangnya motivasi, manajemen waktu yang buruk, serta faktor eksternal seperti tekanan lingkungan dan kebiasaan belajar yang kurang mendukung.

Untuk membantu mengurangi prokrastinasi akademik yang terjadi pada peserta didik di sekolah, salah satu langkah efektif yang dapat diambil adalah melalui pemberian layanan bimbingan dan konseling. Layanan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik setiap peserta didik, sehingga pendekatan yang digunakan dapat bervariasi sesuai dengan permasalahan yang mereka hadapi. Salah satu bentuk layanan yang dapat diterapkan untuk mengurangi tingkat prokrastinasi akademik adalah dengan bimbingan kelompok. Dengan bimbingan kelompok peserta didik mendapatkan kesempatan untuk berbagi pengalaman, saling mendukung, serta memperoleh arahan dalam suasana yang lebih interaktif dan kolaboratif. Layanan bimbingan kelompok ini dapat membantu peserta didik membangun kesadaran diri, meningkatkan motivasi, dan mengembangkan strategi yang lebih baik dalam mengelola waktu dan tugas-tugas akademik, sehingga secara signifikan dapat mengurangi perilaku prokrastinasi mereka.

Salah satu solusi efektif untuk mengurangi prokrastinasi akademik adalah dengan penggunaan planning card. Planning card merupakan alat bantu berupa kartu perencanaan yang dirancang untuk membantu peserta didik mengelola waktu dan tugas dengan lebih terstruktur. Kartu ini berisi berbagai elemen penting, seperti goals (tujuan yang ingin dicapai), kendala yang dihadapi, dan langkah-langkah atau usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut.

Dengan menggunakan planning card, peserta didik dapat secara visual memetakan apa yang perlu mereka capai, merencanakan langkah-langkah konkret, dan membagi tugas menjadi bagian yang lebih kecil dan dapat diukur. Ini membantu mengurangi kecemasan yang sering kali menjadi penyebab prokrastinasi, karena tugas besar terlihat lebih terjangkau ketika dipecah menjadi langkah-langkah kecil. Selain itu, planning card juga memungkinkan peserta didik untuk mengidentifikasi potensi kendala yang mungkin menghalangi mereka dalam mencapai tujuan, serta merumuskan strategi yang tepat untuk menghadapinya.

Media ini sangat bermanfaat karena dapat membantu peserta didik mengatasi salah satu penyebab utama prokrastinasi, yaitu manajemen waktu yang buruk. Ketika tugas-tugas dipecah menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan terukur, peserta didik merasa lebih termotivasi untuk memulai dan menyelesaikan tugas dengan baik.

Penggunaan planning card dapat diintegrasikan dalam layanan bimbingan kelompok, di mana peserta didik belajar bersama-sama tentang cara mengatur waktu dan tugas mereka. Pada layanan ini, konselor bimbingan dan konseling dapat memfasilitasi peserta didik untuk menyusun jadwal dan tugas yang realistis serta membimbing mereka dalam memonitor pencapaian target. Melalui bimbingan kelompok, peserta didik juga dapat saling berbagi pengalaman dan strategi, yang secara tidak langsung memotivasi satu sama lain untuk lebih disiplin.

Proses ini dapat dimulai dengan pengenalan tentang konsep prokrastinasi akademik, diikuti dengan penyusunan planning card. Guru BK memberikan panduan tentang bagaimana peserta didik dapat membagi waktu untuk setiap mata pelajaran atau tugas, menentukan tenggang waktu yang jelas, serta memantau perkembangan mereka selama waktu yang ditentukan. Selain itu, dalam kelompok, peserta didik didorong untuk saling mendukung dan memberikan umpan balik satu sama lain terkait kemajuan yang dicapai.

Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Ahmad Dahlan telah melakukan penelitian mengenai penggunaan planning card untuk mengatasi prokrastinasi akademik di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi melalui bimbingan kelompok dengan planning card terbukti efektif dalam menurunkan tingkat prokrastinasi akademik. Setelah dua siklus intervensi, tingkat prokrastinasi akademik peserta didik menurun sebesar 34%. Sebelum intervensi, sebagian besar peserta didik berada dalam kategori prokrastinasi sedang hingga tinggi, namun setelah layanan bimbingan kelompok dilakukan, mereka masuk dalam kategori prokrastinasi rendah.

Penurunan yang signifikan ini mengindikasikan bahwa planning card berperan penting dalam membantu peserta didik meningkatkan kesadaran dan keterampilan dalam mengelola waktu serta tanggung jawab akademik. Selain itu, layanan bimbingan kelompok menciptakan lingkungan yang mendukung bagi peserta didik untuk saling belajar dan memberikan motivasi dalam mengatasi masalah prokrastinasi akademik yang mereka hadapi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun