Dengan memberikan masyarakat kebebasan untuk bertindak, seorang pemimpin membantu mereka mengembangkan potensi dan kreativitasnya. Ini juga membangun rasa memiliki terhadap hasil bersama.
5. Mengelola Emosi dengan Bijak
Lao Tzu percaya bahwa ketenangan adalah kunci. Jika seorang pemimpin hidup dalam kecemasan akan masa depan atau terjebak dalam masa lalu, mereka kehilangan kemampuan untuk membuat keputusan bijak di masa kini.
 Mengatasi Ego dan Ambisi Berlebihan
Banyak pemimpin terjebak dalam ego, ingin dikenal sebagai yang terbaik atau paling berpengaruh. Lao Tzu mengajarkan bahwa dengan melepaskan ego, seorang pemimpin dapat menjadi dirinya sendiri dan bekerja untuk kebaikan kolektif. Ego yang berlebihan justru memicu konflik dan membuat pemimpin kehilangan arah.
2. Menumbuhkan Kepercayaan
Kepercayaan adalah fondasi kepemimpinan. Lao Tzu menegaskan bahwa jika seorang pemimpin tidak mempercayai masyarakatnya, maka masyarakat pun tidak akan mempercayainya. Ini menciptakan lingkaran ketidakpercayaan yang sulit dipulihkan.
3. Hidup dalam Harmoni
Mengikuti alur alam mengajarkan kesabaran dan kebijaksanaan. Sebuah keputusan yang diambil terburu-buru sering kali menghasilkan hasil yang buruk, sedangkan tindakan yang mengikuti ritme alami akan menghasilkan dampak yang mendalam dan berkelanjutan.
4. Pentingnya Rendah Hati
Rendah hati memungkinkan pemimpin untuk terhubung dengan rakyatnya, memahami kebutuhan mereka, dan menciptakan hubungan yang saling menghormati. Pemimpin yang rendah hati tidak menginginkan pujian tetapi fokus pada hasil nyata.