Desa Ngreco adalah sebuah permukiman yang terletak di Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Desa ini merupakan salah satu dari sejumlah desa yang membentang di kawasan pegunungan yang indah dan subur di daerah Blitar. Nama "Ngreco" sendiri berasal dari bahasa Jawa, yang mengandung makna "tempat yang subur." Dengan keberadaan lahan pertanian yang luas, udara yang sejuk, dan kehidupan masyarakat yang harmonis, Desa Ngreco memiliki daya tarik tersendiri bagi para penduduk lokal maupun wisatawan yang ingin merasakan keindahan alam dan kehangatan budaya pedesaan.
Bagaimana kondisi sosial budaya pada masyarakat desa Ngreco?
"Sosial budaya adalah segala hal yang diciptakan manusia dengan pikiran dan budinya yang menjadi tata nilai yang berlaku serta menjadi ciri khas masyarakat tersebut (Fuadi, 2020)." Kebudayaan tercipta  bukan hanya dari buah pikir dan budi manusia, tetapi juga karena adanya interaksi manusia dengan alam sekitarnya. Unsur-unsur sosial kebudayaan itu tidak lain mencakup tentang bahasa, sistem pengetahuan, sistem teknologi dan peralatan, kesenian, sistem mata pencaharian dan ekonomi, religi, sistem kekerabatan dan organisasi kemasyarakatan. Pemahaman terhadap nilai sosial budaya pada masyarakat tersebut akan membantu kita mengetahui cara berinteraksi secara positif sehingga memudahkan terciptanya hubungan yang harmonis antar manusia dan kelompok.
Nilai-nilai sosial budaya seperti solidaritas, keramahan, dan saling menghormati masih kental terasa di tengah-tengah masyarakat Desa Ngreco. Â Tercerminkan saat warga melakukan aktivitasnya sehari-hari masih kerap terlihat budaya saling tegur sapa walau terkadang tidak saling kenal. Budaya seperti itu sudah sangat sulit dijumpai sekarang ini, apalagi khususnya di daerah perkotaan. Selain norma kesopansantunan yang terlihat jelas, warga setempat juga memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Beberapa contoh nyata yang terlihat jelas seperti ketika salah satu warganya sedang mengalami kemalangan semua warga lainnya antusias ikut membantu, budaya saling berbagi makanan, kerja bakti bersama, dan lain-lain.
Selain Pemerintah Desa beserta perangkat-perangkatnya, peran lain apa saja yang terlibat dalam memajukan sosial budaya Desa Ngreco?
Tidak hanya organisasi pemerintahan desa yang berkontribusi dalam memajukan sosial budaya desa, tetapi ada juga unsur-unsur atau peran lain yang terlibat. Peran-peran tersebut tidak lain adalah kelompok atau lembaga masyarakat. Memang sebagian program kerja yang dilaksanakan tidak berjalan secara independen, tetapi kontribusi dan partisipasi kelompok-kelompok masyarakat tersebut terlihat sangat nyata.
Kelompok/kelembagaan masyarakat desa Ngreco dibedakan berdasarkan bidang keahlian dan fokusnya. Adapun 3 kelompok kelembagaan masyarakat yang ingin dibahas pada artikel ini yaitu.
1. Kelompok PKK
Kelompok PKK Desa Ngreco terbentuk dari adanya motivasi perempuan sebagai motor penggeraknya untuk menunjukkan jadi dirinya di tengah-tengah masyarakat dalam upaya mewujudkan keluarga sejahtera. Adapun sektor kegiatan PKK di Desa Ngreco dilaksanakan di berbagai tingkatan wilayah, mulai tingkat dusun, RW sampai dengan tingkat desa. Â Ruang lingkup pembinaan TP PKK Desa Ngreco terdiri dari 2 kelompok PKK Dusun, 3 kelompok PKK RW, 14 kelompok PKK RT, dan 29 orang Dasawisma.
Dari pengelompokan sebelumnya, diklasifikasikan lagi berdasarkan bidang dan program kegiatannya. Contohnya Kelompok Kerja (Pokja) I bertugas untuk mengelola program penghayatan dan pengamalan Pancasila dan program gotong royong.  Adapun pada bidang lainnya Kelompok Kerja (POKJA) II, bertanggung jawab dalam mengelola program pendidikan dan keterampilan dan pengembangan kehidupan berkoperasi. Setiap Kelompok kerja PKK Desa Ngreco memiliki tanggung jawab dan  fokus bidang program kegiatan yang berbeda.
Berdasarkan lampiran di atas, dapat kita simpulkan bahwa program kegiatan yang dilaksanakan oleh TP PKK Desa Ngreco cukup mencakup berbagai bidang. Mulai dari pengadaan kegiatan pengajian atau kegiatan religius lainnya, kegiatan posyandu lansia dan balita, kerja bakti di lingkungan, pengembangan potensi anak sejak dini dengan pengadaan lomba-lomba, penggunaan baju adat dalam beberapa acara sebagai upaya pelestarian budaya, dan banyak lainnya. Keberhasilan pelaksanaan program-program kegiatan tersebut tentu memberikan banyak 0utput yang tentu memberikan tren positif terhadap kemajuan kesejahteraan sosial budaya desa.
2. Kelompok Pencak Silat
Pencak silat merupakan sebagai seni beda diri tradisional yang berasal dari Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya. Pencak silat sendiri juga telah menjadi bagian penting dari warisan budaya Indonesia yang diakui sebagai salah satu seni bela diri yang menarik dan indah di dunia.
Kelompok pencak silat di Desa Ngreco merupakan ranting dari perguruan ataupun aliran PSHT. PSHT Ranting Selorejo rayon Desa Ngreco telah berdiri sejak tahun 2017.Â
kelompok golongan usia yang aktif untuk sekarang ini berkisar dari 7-12 tahun. Aliran bela diri yang diajarkan yaitu aliran seni tunggal. beberapa anak dari hasil perguruan kelompok silat Desa Ngreco ini banyak yang telah sampai pada tingkat lomba O2SN di tingkat kecamatan. Prinsip utama  PSAT Ranting Selorejo desa ngreco adalah untuk mendidik manusia berbudi luhur dan membentuk ikatan persaudaraan yang kuat melampaui hubungan darah.
3. Kelompok Petani
Desa Ngreco memiliki luas wilayah pertanian  dan jenis komoditi yang cukup menjanjikan.  Jenis komoditi tanaman yang dimiliki terdiri dari jagung, kacang tanah, padi, dan cabe. Luas wilayah pertanian tiap komoditinya yaitu jagung 23 ha, kacang tanah 0.2 ha, padi 52 ha, dan cabe 0.35 ha.
Kelompok tani desa Ngreco selain memiliki lahan pertanian yang luas juga mempunyai susunan kepenguruan yang lengkap. Hanya saja masalah yang dihadapi yaitu kurangnya pertemuan rutin dan tidak adanya kegiatan aktif.
Meskipun beberapa kelompok masyarakat tersebut menghadapi tantangan seperti kurangnya pertemuan rutin atau kegiatan aktif, tetapi kontribusi mereka dalam memajukan sosial budaya Desa Ngreco terlihat nyata. Adanya program-program kegiatan tersebut turut memberikan dampak positif terhadap kemajuan kesejahteraan sosial budaya desa secara keseluruhan.
Daftar Pustaka:
Fuadi, A. (2020). Keragaman dalam dinamika sosial budaya kompetensi sosial kultural perekat bangsa. Deepublish
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H