Mohon tunggu...
Mukhotib MD
Mukhotib MD Mohon Tunggu... Penulis - consultant, writer, citizen journalist

Mendirikan Kantor Berita Swaranusa (2008) dan menerbitkan Tabloid PAUD (2015). Menulis Novel "Kliwon, Perjalanan Seorang Saya", "Air Mata Terakhir", dan "Prahara Cinta di Pesantren."

Selanjutnya

Tutup

Fiksi Islami

Kliwon, Episode Pon Terkena Sabetan Pedang

4 Juni 2018   20:26 Diperbarui: 4 Juni 2018   20:37 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Foto: www.breakingnewas.com)

"Memang ada yang ugal-ugalan, tetapi itu kan hanya sebagian saja," lanjut Dzul/

"Ya, kita nggak boleh ikut-ikutan orang-orang yang asal menilai meski hanya tahu sedikit saja informasinya," kata Kliwon.

"Jadi, Kang Kliwon setuju sahur itu," kata Legi.

"Setuju kalau tidak untuk ugal-ugalan," kata Kliwon.

Menurut Dzul, kalau Sahur on The Road itu dilakukan dengan tanpa ugal-ugalan atau genk-genkan itu sangat bagus. Maka, para ustadz sudah saatnya memerhatikan kelompok remaja ini. Kelompok yang sedang dalam mencari identitas dirinya, berada dalam pengaruh kelompoknya, dan orang tua hanya memiliki kendali atas mereka hanya sekitra 80%.

"Wah, kamu hebat sekali, Dzul," kata Kliwon.

"Itu saya membaca di sobekan koran bungkus nasi kucing, Kang.'

'Nggak penting sumbernya, pokoknya informasinya bermanfaat.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Fiksi Islami Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun