Mohon tunggu...
Mukhotib MD
Mukhotib MD Mohon Tunggu... Penulis - consultant, writer, citizen journalist

Mendirikan Kantor Berita Swaranusa (2008) dan menerbitkan Tabloid PAUD (2015). Menulis Novel "Kliwon, Perjalanan Seorang Saya", "Air Mata Terakhir", dan "Prahara Cinta di Pesantren."

Selanjutnya

Tutup

Fiksi Islami Pilihan

Kliwon, Episode Legi Tak Bisa Hutang Lagi

28 Mei 2018   13:56 Diperbarui: 28 Mei 2018   14:08 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Foto: www.hipwee.com)

"Ya, sayang. Orang yang berlebih-lebihan dalam berbelanja dengan alasan berpuasa sama saja dengan mencederai kesucian bulan puasa itu sendiri."

"Dengan berlebihan, orang-orang itu juga sedang mengikuti nafsu setan, dan dengan begitu kan kehilangan hikmat dari puasa," lanjut Kliwon.

"Ya, Pak Kiai," kata Legi sambil menangkupkan telapak tangan di depan dada. Kliwon tertawa terbahak-bahak. Lalu memeluk erat istrinya, merengkuhnya ke dalam dadanya yang bidang. Ia mencium kening Legi dengan lembut.

"Kang...," kata Legi dengan suara tersendat.

 Tubuh mereka merapat, dan semakin rapat. Api di tungku mendidihkan air dalam cerek yang sudah hampir seluruh bagiannya terlihat hitam. Ketika tangan Kliwon semakin tak bisa dikendalikan, Legi melonggarkan tubuh, dan berkata, "Kang, nanti kehilangan hikmah puasanya."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Fiksi Islami Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun