"Ya, sayang. Orang yang berlebih-lebihan dalam berbelanja dengan alasan berpuasa sama saja dengan mencederai kesucian bulan puasa itu sendiri."
"Dengan berlebihan, orang-orang itu juga sedang mengikuti nafsu setan, dan dengan begitu kan kehilangan hikmat dari puasa," lanjut Kliwon.
"Ya, Pak Kiai," kata Legi sambil menangkupkan telapak tangan di depan dada. Kliwon tertawa terbahak-bahak. Lalu memeluk erat istrinya, merengkuhnya ke dalam dadanya yang bidang. Ia mencium kening Legi dengan lembut.
"Kang...," kata Legi dengan suara tersendat.
 Tubuh mereka merapat, dan semakin rapat. Api di tungku mendidihkan air dalam cerek yang sudah hampir seluruh bagiannya terlihat hitam. Ketika tangan Kliwon semakin tak bisa dikendalikan, Legi melonggarkan tubuh, dan berkata, "Kang, nanti kehilangan hikmah puasanya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H