Tentu bukan seperti ini yang dimaksudkan dengan beyond blogging dalam pandangan saya. Lebih dari sekadar ngeblog seharusnya diartikan adanya nilai lebih dari ngeblog pada maknanya yang positif. Pada konteks ini, ngeblog harus disertai dengan tanggung jawab sosial yang lebih tinggi, dengan tidak menulis hal-hal bohong, tidak mencuri karya orang lain, dan tentu saja memiliki kesadaran kritis sehingga tulisan-tulisan itu mampu mentransformasikan kesadaran baru masyarakat terhadap berbagai persoalan sosial yang berkembang dalam kehidupan keseharian.
Hanya saja, menghasilkan karya-karya yang mencerdaskan melalui blog bukan perkara yang remeh temeh. Sebab blogger harus benar-benar memiliki daya kreatif yang kuat dan memiliki stamina menghasilkan karya yang inovatif dan menawarkan nilai-nilai yang bermakna bagi kehidupan. Ini bukan hanya soal sebuah tulisan dengan penggarapan bahasa yang baik dan penyajian materi yang runtut. Melainkan soal substansi tulisan yang menebarkan pesona penghargaan terhadap hak-hak orang lain, menghargai adanya perbedaan, dan tak memanfaatkan blog sebagai alat hasutan, menebar fitnah, dan membangun kebencian.
Jika seorang blogger sudah berada dalam posisi kesadaran seperti inilah, ia telah menjadi seorang bloger sejati, dan benar-benar memasuki ranah baru dunia ngeblog, beyong blogging tak lagi sekadar menghubungkan orang-orang dan membagikan pengetahuan dan informasi kepada orang lain.
Kini, Anda sendiri yang akan bisa menentukan pilihan, beyond blogging dalam konteks penyebaran nilai-nilai positif yang mendorong pembaca melakukan tindak-tindakan perubahan yang lebih baik atau makna yang sebaliknya, penyebaran nilai-nilai negatif, memanfaatkan isu-isu sensitif sehingga mendorong orang melakukan penghancuran pluralisme dan multikulturalisme di negeri ini. Silakan memilih dengan kedewasaan masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H