Mohon tunggu...
Mohammad Malik Hidayatulloh
Mohammad Malik Hidayatulloh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Fisika Material

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovatif! Mahasiswa KKN UNDIP Memberikan Pelatihan Pembuatan Kotak Makan dari Limbah Serbuk Bambu

5 Februari 2024   18:42 Diperbarui: 5 Februari 2024   18:55 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mohammad Malik Hidayatulloh, mahasiswa KKN Tim I Tahun 2023/2024 Universitas Diponegoro, memprakarsai pengurangan ketergantungan masyarakat terhadap kemasan makanan dari styrofoam dengan memanfaatkan kembali limbah serbuk bambu. Bekerja sama dengan rekan-rekan pemuda setempat tepatnya di Dusun Kaligandu, Desa Grabag, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, mahasiswa KKN Undip ini memberikan pelatihan pembuatan wadah makanan ramah lingkungan tersebut.

Dimulai dengan mengedukasi masyarakat bahwa kemasan makanan styrofoam menimbulkan beberapa masalah lingkungan seperti: styrofoam tidak mudah terurai secara hayati dan dapat bertahan di lingkungan selama ratusan tahun sehingga berkontribusi terhadap jumlah polusi. kemudian styrofoam menghabiskan banyak ruang di TPA karena sifatnya yang ringan membuatnya mudah terbawa angin dan air, berakhir di badan air, taman, dan kawasan alam lainnya. Selanjutnya, limbah styrofoam juga berbahaya bagi Satwa Liar karena satwa liar sering salah mengira potongan kecil styrofoam sebagai makanan, sehingga menyebabkan tertelan dan berpotensi membahayakan atau mati karena penyumbatan atau efek racun. Selain itu, styrofoam juga dapat melepaskan bahan kimia yang berpotensi berbahaya ke dalam makanan dan minuman, terutama bila terkena panas atau zat asam.

Untuk memitigasi masalah ini, mahasiswa KKN ini menemukan solusi dengan cara mengajari masyarakat untuk membuat sendiri bahan kemasan alternatif yang ramah lingkungan, aman bagi kesehatan, dan mengurangi limbah serbuk bambu karena melimpahnya limbah serbuk bambu dari pabrik-pabrik usuk dan reng terdekat.


Pelatihan yang dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2024 di Sanggar Seni Kalingga Dusun Kaligandu ini diikuti oleh 20 pemuda setempat. Acara ini mencakup alat dan bahan yang dibutuhkan, proses manufaktur,  dan menunjukkan prototype produk. Kegiatan semakin interaktif karena alat dan bahan yang digunakan tergolong jarang dijumpai di pedesaan melainkan hanya dijumpai di pabrik-pabrik sehingga mendorong pemuda untuk semakin meningkatkan minat untuk mencari literasi dan referensi dari berbagai sumber ketika ingin membuat sendiri produk tersebut.

Proyek ini menunjukkan potensi inovatif untuk mendorong usaha berkelanjutan dan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat.

Nantikan lebih lanjut upaya inspiratif ini, dengan menyoroti dampak para pemimpin muda dalam melakukan perubahan positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun