Pada liburan panjang setelah lebaran tahun ini saya berkesempatan mengikuti touring motor dengan teman-teman saya dari jakarta dengan titik akhir di Malang Jawa Timur.Â
Seperti liburan pada umumnya namun bedanya kami bertiga mengendarai kendaraan roda dua masing-masing dari Jakarta. dalam perjalanan menuju ke kota Malang kami singgah di beberapa kota  yaitu temanggung, bantul, ngawi sebelum akhirnya kami tiba di Malang,Â
Perjalanan ini memakan waktu satu minggu hingga saya bisa kembali ke Jakarta.
Teman-teman kompasiana yang suka menikmati liburan dengan mendaki gunung atau liburan alam pasti tidak asing lagi dengan tempat kawasan wisata Bromo tengger Semeru.Â
Selain memiliki kawah yang memukau dan lautan padang pasir yang luas, ternyata di kawasan wisata ini juga memiliki tempat yang cukup mudah untuk dikunjungi yaitu Puncak B29, Â tempat ini sebenarnya masih satu kawasan dengan wisata bromo tengger semeru tapi kawasan ini masuk kedalam wilayah lumajang, sehingga tempat ini bisa dikatakan desa wisata lumajang.
Puncak B29 sendiri terkenal dengan sebutan Negeri diatas awan, karena faktanya daratan ini berada diatas ketinggian 2900 mdpl dan  tempat ini menjadi salah satu tempat dataran tinggi yang bisa dilewati dengan kendaraan roda dua maupun roda empat, namun saran saya untuk roda empat lebih baik tidak sampai ke puncaknya atau hanya berenti di pos pendakian, karena hanya warga lokal saja yang mampu dan paham kondisi jalan diatas.Â
Saat di puncak B29 jika kita beruntung kita akan melihat pemandangan gunung bromo dari arah timur, karena ketinggian yang cukup tinggi ini maka keadaan diatas sering kali tertutup awan atau kabut.
Akses menuju puncak B29 memiki dua jalur untuk di lewati, Pertama melalui rute desa senduro Lumajang dan yang kedua melalui Desa Ranupani.Â
pada rute desa senduro ini kita akan melewati jalan yang terbilang cukup sempit dan menanjak keatas namun jalur ini terbilang cukup bagus dan halus karena memang puncak b29 merupakan kawasan wisata sehingga akses untuk kesana cukup terawat dibandingkan dengan jalur yang kedua yaitu desa ranupani,
jalur ini banyak terdapat jalanan yang tidak beraspal dan hanya bongkahan batu batu kali yang tertata sepanjang jalan yang menyebabkan tidak nyaman saat berkendara.Â