Mohon tunggu...
Muhammad Multazam
Muhammad Multazam Mohon Tunggu... Lainnya - www.mltazam.com

Blog Sejak 2012

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Meningkatkan Rasa Nasionalisme di Era Digital

13 Desember 2017   14:15 Diperbarui: 13 Desember 2017   14:20 17939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasionalisme kita sebagai bangsa Indonesia hari ini rasanya seperti sedang di uji. Sedikit demi sedikit nasionalisme generasi muda mulai pudar. Disadari atau tidak yang pasti jika dibandingkan, tingkat rasa nasionalisme antara generasi muda hari ini dan generasi muda Indonesia di masa lalu begitu jauh. Bagaikan langit dan bumi, jaraknya begitu jauh sulit untuk dihitung. Tentu kita tahu bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan salah satu buah dari rasa nasionalis generasi muda Indonesia di masa lalu. Mereka berjuang tanpa henti dan tidak takut mati demi sebuah kata merdeka.   

Sebelum kita melanjutkan lebih jauh, ada baiknya kita mengetahui dan memahami pengertian dan juga konsep dasar dari rasa nasionalisme. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), nasionalisme adalah suatu paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan Negara sendiri. Sedangkan secara umum pengertian rasa nasionalisme adalah suatu bentuk rasa cinta dan rasa ingin mempertahankan kedaulatan sebuah negara yang menjadi tujuan atau cita-cita bersama demi terwujudnya kedaulatan nasional.

Nasionalisme telah menjadi salah satu syarat mutlak bagi kehidupan bernegara, hal ini dikarenakan rasa nasionalisme mampu membentuk kesadaran bagi seluruh rakyat di sebuah Negara untuk memiliki sikap setia kepada Negara mereka masing-masing. Menurut Otto Bauer rasa nasionalisme bisa timbul karena perasaan senasib. Salah satu contoh rasa nasionalisme yang timbul karena perasaan senasib bisa dilihat dimasa penjajahan kolonial Belanda dan Jepan. Bangsa Indonesia ketika itu begitu merasa akan pedihnya hidup dibawah penjajahan. Rasa nasionalisme timbul dengan sendirinya seketika itu juga, untuk berperjuangkan demi kemerdekaan Indonesia.

Generasi muda hari ini hidup di era yang berbeda, yaitu era baru era tanpa penjajahan, kemerdekaan yang diperoleh dari buah perjuangan generasi muda Indonesia di masa lalu,  semestinya kita hargai dengan menjadi generasi muda yang memiliki jiwa dan rasa nasionalisme tinggi. Jangan sampai kita menjadi generasi muda yang merasa sedang berada di zona nyaman sehingga tidak mementingkan rasa nasionalisme, dengan sifat ini cepat atau lambat rasa nasionalisme tersebut hilang dengan sendirinya.

Berbeda dengan generasi muda masa lalu, generasi muda hari ini hidup pada era globalisasi. Era yang dimulai sejak awal tahun 1980-an ini telah banyak mengubah berbagai bidang dan aspek kehidupan manusia, misalnya di bidang politik, sosial, ekonomi, agama, dan teknologi. Secara umum era globalisasi adalah proses mengglobal atau mendunia.

Salah satu aspek yang juga ikut berubah dengan masuknya era globalisasi adalah aspek hidup ketatanegaraan. Salah satu bagian yang termasuk dalam aspek ini adalah konsep nasionalisme. Begitu besar pengaruh globalisasi terhadap perubabahan pola pikir generasi muda, hingga melahirkan generasi yang apatis atau tidak peduli akan nilai-nilai nasionalisme. Padahal jika kita berkaca pada generasi muda masa lalu rasa nasionalisme dimiliki oleh seluruh generasi ketika itu, rasa nasionalisme tunbuh dengan sendirinya. Tanpa adanya paksaan dan tekanaan.

Pendidikan karakter menjadi kunci utama untuk kembali melahirkan generasi muda yang memiliki rasa nasionalisme tinggi, ataupun untuk meningkatkan rasa nasionalisme pada generasi muda di era globalisasi ini. Adapun tujuan utama dari pendidikan karakter adalah untuk membentuk dan menyempurnakan individu generasi muda dengan cara melatih kemampuan diri mereka sehingga mereka mengerti dan memahami jati diri mereka masing-masing. Ketika jati diri telah diperoleh maka dengan mudah rasa nasioanlisme akan tumbuh dalam diri mereka, dan era globalisasi tidak lagi akan mampu mengubah pola pikir generasi muda Indonesia.

Generasi Muda

Sebelum lebih jauh kita membahas upaya-upaya apa yang bsisa kita lakukan untuk meningkatan rasa nasionalisme pada generasi muda, ada baiknya kita kenal siapa itu yang disebut generasi muda. Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, nomor 40 tahun 2009 tentang kepemudaan, dijelaskan bahwa yang dimaksud pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yaitu dimulai sejak usia 16 (enam belas) tahun sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun.

Pada pasal 2 dalam UUD nomor dan tahun yang sama tentang kepemudaan, diperjelas bahwa generasi muda dibangun berdasarkan beberapa asas dan tujuan diantaranya : Asas Ketuhanan Yang Maha Esa, Asas kemanusiaan, Asas kebangsaan, Asas kebhinekaan, Asas demokratis, Asas keadilan, Asas partisipatif, Asas kebersamaan, Asas kesetaraan dan  Asas kemandirian

Dari beberapa asas tersebut, yang menarik dan memiliki pendekatan khusus dengan nasionalisme adalah asas kebangsaan. Pada romawi II dari UUD tentang kepemudaan tersebut, dengan detail menjelaskan bahwa asas kebangsaan memiliki pengertian bahwa pembangunan kepemudaan menumbuhkan semangat kebangsaan dan rasa nasionalisme pada generasi muda serta menjamin utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selaian itu pada penjabaran peran dan tanggung jawab generasi muda salah satu point menyebutkan bahwa pemuda memiliki peran sebagai kontrol sosial yang dapat diwujudkan dengan memperkuat wawasan kebangsaan, artinya adalah rasa nasionalisme ada hal utama yang harus dimiliki generasi muda dalam upaya menjadi kontrol sosial dimasyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun