Mohon tunggu...
Aldy maulana firman
Aldy maulana firman Mohon Tunggu... Lainnya - ..

Uts ilmu fiqih

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Biografi 4 Madzhab Fiqih

5 November 2020   15:04 Diperbarui: 5 November 2020   15:19 14218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Biografi 4 madzhab fiqih dalam islam


Mazhab merupakan istilah dari bahasa Arab yang berarti jalan yang dilalui dan dilewati. Sesuatu yang menjadi tujuan seseorang baik secara konkrit maupun secara abstrak. Mazhab merupakan jalur yang dipilih sehingga terhubung dengan risalah yang dibawa Nabi Muhammad SAW.
 Setidaknya ada tiga ruang lingkup yang sering menggunakan istilah mazhab di dalamnya. Pertama mazhab akidah, mazhab politik, dan mazhab fiqih. Dalam hukum Islam atau fiqih terdapat empat mazhab besar yang diakui oleh golongan ahli sunnah wal jamaah, yaitu Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hambali. Berikut 4 madzhab fiqih yang dilansir dari kanal youtube Masya-Allah.


Madzhab hanafi (imam abu hanifah)


Al Imam Abu Hanifah - Nama beliau ialah Nu'man bin Tsabit bin Zuta bin Mahan at-Taymi, lebih dikenal dengan nama kunyah beliau yaitu Abu hanifah, Beliau lahir di Kufah, Irak pada tahun 80 H / 699 M, seorang TABI'IN yg bertemu dengan sahabat nabi seperti ANAS BIN MALIK RA yg wafat pada tahun 93 H, dan juga beberapa peserta PERANG BADAR. Selagi kecil, beliau sering mendampingi sang ayah berdagang sutra. Namun, tidak seperti pedagang lainnya, Abu Hanifah memiliki kebiasaan pergi ke Masjid Kufah. Karena kecerdasannya yang gemilang, ia mampu menghafal Al-Qur'an serta ribuan hadits sejak usia muda. Sebagaimana putra seorang pedagang, Abu Hanifah pun kemudian berprofesi seperti Ayah beliau. Beliau mendapat banyak keuntungan dari profesi ini. Di sisi lain- juga memiliki wawasan yang sangat luas, kecerdasan serta hafalan yang luar biasa. Beberapa ulama pun dapat menangkap fenomena ini, sehingga mereka menganjurkan- untuk pergi berguru kepada ulama seperti ia pergi ke pasar setiap hari. Pada masa Abu Hanifah menuntut ilmu, beliau disibukkan dengan tiga halaqah keilmuan. Pertama, halaqah yang membahas pokok-pokok aqidah. Kedua, halaqah yang membahas tentang Hadits Rasulullah Ketiga, halaqah yang membahas masalah fikih dari Al-Qur'an dan Hadits, Setelah beliau menjelajahi bidang-bidang keilmuan secara mendalam, Abu hanifah memilih bidang fikih sebagai konsentrasi kajian. Beliau mulai mempelajari berbagai permasalahan fikih dengan berguru kepada salah satu Syaikh ternama di Kufah yaitu Syaikh Hammad bin Abu Sulaiman. Imam Hanafi disebutkan sebagai tokoh yang PERTAMA kali menyusun kitab fiqh berdasarkan kelompok-kelompok atau bab-bab yang berawal dari bab kesucian (taharah), bab salat dan seterusnya, yang kemudian diikuti oleh ulama-ulama sesudahnya seperti Malik bin Anas, Imam Syafi'i, Abu Dawud, Bukhari, Muslim dan lainnya. IMAM ABU HANIFAH ra wafat pada tahun 148 H / 767 M) di Baghdad, Irak

Iman malik (al-imam abu abdillah)


Beliau adalah al-Imam Abu Abdillah, Malik bin Anas bin Malik bin Abu Amir bin Amr bin Harits bin Ghaiman bin Khutsail bin Amr bin Harits Dzu Ashbah bin Auf bin Malik bin Zaid bin Syaddad bin Zur`ah Himyar al-Ashghar al-Himyari al-Ashbahi al-Madani. Ibu beliau bernama Aliyah bintu Syarik al-Azdiyyah. Imam Malik lahir di Madinah pada tahun 93 H / 714 M, Imam Malik diketahui sangat jarang keluar dari kota Madinah. Beliau memilih menyibukan diri dengan mengajar dan berdakwah di kota tempat Rasulullah SAW wafat tersebut. Beliau sesekali keluar dari kota Madinah untuk melakukan ritual ibadah haji di kota mekkah Beliau menyusun kitab Al Muwaththa', dan dalam penyusunannya ia menghabiskan waktu 40 tahun, selama waktu itu, ia menunjukan kepada 70 ahli fiqh Madinah. Imam Malik bin Anas dikenal luas akan kecerdasannya. Suatu waktu ia pernah dibacakan 31 buah Hadis Rasulullah SAW dan mampu mengulanginya dengan baik dan benar tanpa harus menuliskannya terlebih dahulu. dan Imam Malik mulai jatuh sakit pada hari Ahad sampai 22 hari lalu wafat pada hari Ahad , tanggal 10 Rabi'ul Awwal wafat pada tahun 800 (179 H). Beliau dimakamkan di Pemakaman Baqi'


Imam hanafi (Muhammad bin Idris bin Abbas bin Utsman)


Beliau Adalah Pendiri Mazhab Syafi'i. Nasab Nasab Beliau adalah Muhammad bin Idris bin Abbas bin Utsman Kelahiran Beliau : Kebanyakan ahli sejarah berpendapat bahwa Imam Syafi'i lahir di Gaza , Pada Tahun 150 H/767 M Saat usia 13 tahun , Imam Syafi'i dikirim ibunya untuk pergi ke Madinah untuk berguru kepada ulama besar saat itu, Imam Malik. Dua tahun kemudian, ia juga pergi ke Irak, untuk berguru pada murid-murid Imam Hanafi di sana. Imam Syafi`i mempunyai dua dasar berbeda untuk Mazhab Syafi'i. Yang pertama namanya Qaulun Qadim dan Qaulun Jadid. Masa belajar Sejak kecil Imam Syafi'i cepat menghafal syair, pandai bahasa Arab dan sastra sampai-sampai Imam Al Ashma'i berkata : "Saya mentashih syair-syair bani Hudzail dari seorang pemuda dari Quraisy yang disebut Muhammad bin Idris ( Imam Syafi'ie ) ". Imam Syafi'i Wafat : Di Kairo , Mesir pada malam Jum'at menjelang subuh pada hari terakhir bulan Rajab Tahun 204 Hijriyyah atau tahun 809 Miladiyyah pada usia 52 tahun.


Imam hambali (Imam Ahmad bin Hambal)


Imam Ahmad bin Hambal lahir: 20 Rabiul awal 164 H / 780 Masehi. Beliau lahir di Kota Baghdad, Irak. Ilmu yang pertama kali dikuasai adalah Al-Qur'an hingga Beliau hafal pada usia 15 tahun, Beliau juga mahir baca-tulis dengan sempurna hingga dikenal sebagai orang yang terindah tulisannya. Lalu, Beliau mulai konsentrasi belajar Ilmu Hadits di awal umur 15 tahun itu pula. Beliau telah mempelajari Hadits sejak kecil dan untuk mempelajari Hadits ini, Beliau pernah pindah atau merantau ke Syam (Syiria), Hijaz, Yaman dan negara-negara lainnya sehingga ia akhirnya menjadi tokoh ulama yang Bertakwa, Shaleh, dan Zuhud . Abu Zur'ah mengatakan bahwa kitabnya yang sebanyak 12 buah sudah dihafalnya di luar kepala . Beliau menghafal sampai sejuta hadits . Abu Zur'ah mengatakan, "Imam Ahmad bin Hambal hafal satu juta hadits". Ahmad bin Hanbal menulis kitab al-Musnad al-Kabir yang termasuk sebesar-besarnya kitab "Musnad" dan sebaik baik karangan Beliau dan sebaik baik penelitian Hadits. Beliau tidak memasukkan dalam kitabnya selain yang dibutuhkan sebagai hujjah. Kitab Musnad ini berisi lebih dari 25.000 hadits. Beliau menghembuskan napas terakhirnya di pagi hari Jum'at bertepatan dengan tanggal 12 Rabi'ul Awwal 241 Hijriyyah / 855 Masehi pada umur 77 tahun di kota Baghdad.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun