Aku harus merelakanmu pergi    Tak ada yang kunanti lagi      Sebab hidup tak selalu ada dua sisi
Melepaskanmu dalam bisu
Titik harap telah kehilangan temu
Menyisakan penantian yang semu.
Andai masih bisa kauraba kekosongan yang tersembunyi
Jauh terlipat di sudut hati
Ikhlas kulepas kau diantara ribuan embusan napas ini.
Meski di dadaku masih bertebaran daun-daun sepi
Yang harus kusapu setiap hari
Sesak sendat separuh hatiku berlari menerjang onak duri
Di antara langkah kaki tanpa tujuan pasti
Sepertinya ingin kucerabut kisah yang terpatri
Agar tak lagi ada kenang meracuni
Kota Udang, 31 Maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H